Tanpa Kompetisi, Pemain Persib Andalkan Pemasukan dari Jatinangor

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar, tak kehilangan sumber penghasilan meski kompetisi Indonesia Super League (ISL) terhenti. Pemain berusia 23 tahun ini mengandalkan pemasukan dari kos-kosan dan kafe miliknya.

Berkat kerja kerasnya sebagai pesepak bola, Dedi mampu menyisihkan uang untuk membangun dua ruko dan kos-kosan 20 kamar di Jalan Sayang, Jatinangor, Sumedang. Ternyata, investasi tersebut berguna dalam keadaan force majeure.

"Aku punya kosan dan kafe kecil-kecilan. Ini juga jadi pemasukan. Tetapi, aku berharap, sumber pemasukan utama lewat sepak bola bisa kembali normal," ungkap Dedi di Hotel JW Marriott, Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Dedi sendiri mengaku masih berhasrat melanjutkan kariernya sebagai pesepak bola. Ia pun mendapatkan tawaran lain baik dari luar negeri maupun bermain tarkam. Tetap saja, Dedi tak tergoda.

"Saya belum berpikir ke sana. Lagi pula, saya masih terikat kontrak dengan Persib dan belum bicara dengan manajemen bagaimana ke depannya," lanjut pemain kelahiran Sumedang ini.

Sekadar informasi, laga babak 16-besar AFC Cup kontra Kitchee SC, Rabu (27/5/2015) lalu, menjadi kali terakhir Persib bertanding. Setelah itu, skuad terpencar. Ambil contoh Konate Makan yang lebih memilih pulang ke Mali guna menjalankan ibadah puasa di sana.

"Kepergian Konate tentu menyisakan kesedihan. Semoga kompetisi kembali berjalan normal. Sehingga, kami bisa berkumpul bersama lagi," kata Dedi.