Istri dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo itu menjelaskan, di antara pemain yang dipanggil, tujuh nama membela timnas yunior, sedangkan empat lainnya di timnas senior putri. Prestasi tersebut, menurut dia, merupakan hal yang cukup membanggakan.
Keberhasilan menyetor 11 nama pemain ke timnas itu merupakan usaha panjang para pihak dalam memajukan sepak bola Jawa Timur. Selama ini, pengembangan sepak bola putri di Jatim terus digalakkan. Salah satunya ialah melalui Turnamen Budhe Karwo Cup yang bergulir setahun sekali dan diikuti oleh kesebelasan lokal daerah. Tak jarang juga dihadiri oleh tim tamu.
Pada gelaran Budhe Karwo Cup IV 2015 ini, tercatat ada delapan tim yang bertanding memperebutkan status juara. Kesebelasan putri Surabaya menjadi bintang dengan membawa pulang trofi utama setelah mengalahkan tim Banteng Muda dari Kota Batu.
"Pencarian bibit muda dan pengembangan terus kami lakukan," kata Nina.
Sementara itu, soal kisruh yang terjadi pada sepak bola nasional belakangan ini, Nina tidak mau ambil pusing. Sistem pengembangan bakat pesepak bola putri akan terus dilakukan tanpa terpengaruh dengan konflik yang terjadi. "Kalau orangtua lagi berbenah diri, masa anaknya enggak boleh sekolah? Kami terus jalan mencari bibit baru," ujarnya.