Soal Ballon d'Or, Suarez Tak Mau Cari Masalah

"Semua orang menjadikan ini sebagai perhatian, seperti yang Gerard Pique katakan, dan apa yang ia katakan kepadaku adalah bahwa mereka memilihku sebagai pemain terbaik di liga paling sulit di dunia, atau salah satu liga terberat (Premier League)," ujar Suarez.

"Aku juga merupakan pencetak gol terbanyak di level liga-liga Eropa. Namun, aku memilih diam sebelum bicara, karena setiap kali aku bicara, masalah bisa muncul," tambahnya.

Tidak masuknya Suarez dalam daftar 23 pemain calon peraih FIFA Ballon d'Or menjadi kejutan, mengingat Suarez merupakan salah satu pemain paling menonjol di Eropa musim lalu. Bersama Liverpool, ia mencetak Suarez mencetak 31 gol dan 12 assist dalam 33 penampilan, yang membuat Liverpool mengakhiri Premier League musim lalu di posisi kedua dengan nilai 84, atau hanya kalah dua angka dari Manchester City.

Boleh jadi, Suarez tidak masuk daftar tersebut karena perilakunya, antara lain tindakannya menggigit bek Italia Giorgio Chiellini pada pertandingan fase grup Piala Dunia pada 24 Juni 2014. Tindakan itu membuat Suarez dilarang bermain di ajang resmi, baik di level klub maupun level internasional.

Sanksi itu berakhir pada 24 Oktober 2014. Sejak itu, Suarez telah membela Barcelona dalam dua pertandingan Primera Division, yang semuanya berakhir dengan kekalahan. Setelah kalah 1-3 dari Real Madrid, Barcelona menyerah 0-1 kepada Celta Vigo.

"Seiring berjalannya waktu, Anda menjadi lebih terbiasa. Aku perlu waktu untuk berlatih dengan mereka. Di Santiago Bernabeu (markas Madrid), aku merasa kami kalah secara taktik, berantakan, dan tidak terkoordinasi. Pekan ini, kami berusaha memperbaiki diri," ujar Suarez.

Mengenai kekalahan dari Celta, Suarez mengatakan, "Masalahnya adalah bola tak mau masuk gawang dan itu terjadi. Jelas, kami melakukan beberapa hal bagus dan ada hal-hal buruk yang harus kami perbaiki."