KOMPAS.com — Bukan Louis van Gaal jika tidak teguh memegang prinsip. Sejak awal melatih pada 1990-an, ia menyukai skema permainan dengan tiga bek tengah. Si ”Meneer” pun bakal menerapkan strategi itu di Manchester United meski pola dengan tiga pemain belakang amat jarang dipakai tim di Liga Inggris.

Sejauh ini, reformasi taktik itu berjalan positif. ”Setan Merah” tak terkalahkan dalam lima pertandingan pramusim. Van Gaal memainkan skema 3-4-3, 3-4-1-2, dan 3-5-2 saat menang atas AS Roma, Inter Milan, Real Madrid, Liverpool, dan Valencia.

Salah satu kunci sukses adalah skema tersebut tidaklah kaku. Saat MU kehilangan bola, pola itu berubah menjadi 5-2-3. Dua pemain sayap wajib membantu pertahanan untuk mempersempit ruang gerak lawan ketika menyerang.

”Kuncinya ada pada tiga bek tengah. Mereka tidak boleh kehilangan posisi saat tim menyerang ataupun ditekan lawan,” ujar pelatih yang sukses bersama Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Bayern Muenchen itu.

Strategi itu merapatkan jarak antara pemain belakang dan gelandang. Alhasil, Wayne Rooney dan kawan-kawan lebih mudah merebut bola dari lawan, lalu dengan cepat mendistribusikannya kepada tiga penyerang.

Perombakan di MU diyakini menjadi senjata ampuh untuk merebut kembali mahkota Liga Inggris musim ini. (bbc/sports illustrated/riz)