Franco, sejak 1931, menggeser pemerintahan kerajaan Spanyol menjadi republik demokratik. Pemerintahan sayap kirinya berkuasa. Lantaran itulah, perang sipil Spanyol berkecamuk. Franco sukses membenamkan seteru politiknya, termasuk para jenderal.
Pada masa pemerintahan Franco, Spanyol cenderung menutup dari dari dunia luar. Franco menjaga hubungan hanya dengan Hitler, pemimpin Nazi Jerman; dan Mussolini, pemimpin fasis Italia. Ditambah dengan gaya kepemimpinan totaliter plus tangan besi, Spanyol makin menjauh dan dijauhi dunia internasional.
Legenda
Tak dinyana, pada masa pemerintahan Franco, ada juga sosok Alfredo di Stefano. Pria kelahiran Buenos Aires, Argentina, pada 4 Juli 1946 dan wafat pada 7 Juli 2014 ini adalah legenda sepak bola Spanyol.
Di Stefano punya julukan "panah pirang" atau seata rubia. Pria bertinggi badan 1,78 meter ini tadinya berkewarganegaraan Argentina. Ia menjadi anggota tim nasional (timnas) Argentina pada 1947. Kemudian, setelah berpindah kewarganegaraan ke Spanyol pada 1956, Di Stefano berseragam timnas Spanyol mulai tahun 1957 sampai 1961.
Di timnas Spanyol, Alfredo di Stefano memulai debutnya pada 30 Januari 1957. Membuat hat-trick, Di Stefano sukses melumat Argentina 5-1 pada sebuah laga persahabatan.
Pada 1957, untuk kali keempat, Spanyol masuk kualifikasi Piala Dunia. Di Stefano ada di dalam tim tersebut. Sayangnya, pada Piala Dunia 1958, Spanyol masih belum berbicara apa-apa.
Kemudian pada 1961, Di Stefano sudah sukses lima kali membawa Spanyol memenangi Piala Eropa. Ia juga yang mengantarkan Spanyol masuk ke kualifikasi Piala Dunia 1962. Cedera otot pada turnamen itu membuat Di Stefano mengakhiri karier internasionalnya.
Nama besar Di Stefano bukan cuma menjadi milik timnas Spanyol. Real Madrid, klub La Liga, juga menempatkan Di Stefano sebagai legenda. Di Real Madrid, Di Stefano tampil hingga 282 kali. Di klub ibu kota Spanyol itu, Alfredo Di Stefano sudah menceploskan 216 gol.
Sebetulnya, ada empat klub lain yang juga memakai jasa Di Stefano. Mereka berturut-turut adalah River Plate, Huracan, Millonarios, dan Espanyol. Di Millonarios, Alfredo di Stefano tampil 102 kali dan mengemas 90 gol. Total di lima klub tersebut, Di Stefano sudah tampil sebanyak 524 kali dan menjebol gawang lawan sebanyak 376 kali.
Torehan prestasi itu memang berdampak bagi Spanyol. Ketertutupan negara seolah terbuka dengan kepiawaian di bidang sepak bola. Spanyol sampai kini tersohor sebagai salah satu ladang subur prestasi sepak bola.
Alfredo di Stefano sejatinya menyematkan namanya sebagai seteru diktator Franco. Justru dengan sepak bola, Di Stefano membawa Spanyol keluar dari isolasi pemerintahan Franco.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.