Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brazuca dari Tangan Perempuan Pakistan

Kompas.com - 13/06/2014, 14:01 WIB
KOMPAS.com - Gulshan Bibi, seorang ibu asal Pakistan, tidak sabar ingin segera menyaksikan Piala Dunia 2014. Negaranya memang tidak ikut bertanding, tetapi dia adalah salah satu yang bekerja keras membuat bola yang digunakan dalam kejuaraan akbar itu.

Saat Brasil dan Kroasia memulai pertandingan perdana di Sao Paulo, Kamis (12/6) waktu setempat, mungkin saja Brazuca—bola resmi Piala Dunia 2014—yang digunakan adalah buatan Gulshan dan teman-temannya di Forward Sports Factory di timur Kota Sialkot, Pakistan. ”Saya benar-benar tak sabar menonton bola kami ditendang Neymar. Kami sangat bangga,” kata Gulshan.

Meskipun sepak bola Pakistan berada pada urutan ke-159 dalam peringkat dunia FIFA, Sialkot memiliki sejarah panjang dalam memproduksi bola berkualitas.

Awalnya, konon, dalam zaman penjajahan Inggris, seorang tukang sepatu diminta memperbaiki bola yang bocor tertusuk. Tak cuma mereparasi, si tukang kemudian belajar membuat bola. Usahanya terus berkembang.

Usaha yang menjadi perusahaan itu kini bekerja sama dengan Adidas sejak 1995 dan menyuplai bola untuk berbagai kompetisi sepak bola berkelas dunia, termasuk Liga Champions, Bundesliga, dan Piala Dunia.

Dengan upah minimum 10.000 rupee, sekitar Rp 1,2 juta per bulan, para pekerja yang sebagian besar perempuan itu bisa menghasilkan bola yang harganya mencapai 160 dollar AS (sekitar Rp 2,1 juta) per buah.

Mereka membuat Brazuca dengan sangat cepat, memulai dengan potongan poliuretan (polyurethane) datar putih berbentuk baling-baling yang lalu diwarnai dan direkatkan pada kantong karet berbentuk bola. Jahitan disegel, bola dipanaskan, dan dikompresi untuk menghasilkan bentuk yang sempurna.

Panas yang dihasilkan mengikat setiap bagian bola menjadi satu. Keseluruhan proses membutuhkan waktu 40 menit dan perusahaan itu mampu menghasilkan 100 bola per jam.

Membuat Brazuca bukan hal sederhana bagi Forward Sports karena Adidas memesan mendadak ketika pabrik mereka di Tiongkok ”angkat tangan”. Hanya sebulan, Forward mempersiapkan pembuatan Brazuca.

”Ini sama sekali bukan masalah. Ini adalah kehormatan bagi kami,” ujar Kepala Pengembangan Produk Forward Sports Hassan Masood Khawaja.

Untuk mengontrol kualitas, di laboratorium, para teknisi mengetes bola seberat 437 gram dan lingkar 69 sentimeter itu dengan alat uji presisi. Sebuah mesin memutar bola dan sebuah lengan melingkari permukaannya, mengukur dan memastikan bentuknya benar-benar bulat. Alat lain mengukur lambungan bola, ketahanan pada air dan jamur, termasuk kilauannya. Daya tahan bola juga diuji. Bola itu harus dapat bertahan dari 3.500 tumbukan.

Brazuca didesain setelah kontroversi bola Jabulani di Piala Dunia Afrika Selatan 2010 yang melambung tak menentu. Para pakar menyimpulkan, alat pembuat Jabulani terlalu halus sehingga bolanya terlalu bulat sempurna untuk melayang lurus dan memiliki kecenderungan melambat tiba-tiba di udara.

Adidas menghabiskan 2,5 tahun membuat bola baru, melakukan uji coba di 10 negara dengan 600 pemain dari 30 tim, termasuk Lionel Messi, Steven Gerrad, dan Bastian Schweinsteiger. Jahitan dan tekstur pada permukaan Brazuca harus dapat memecah aliran udara di permukaannya, membantunya terbang. Karakter semua bola bagi 32 tim peserta harus sama. ”Kami ingin bola ini sama seperti yang mereka mainkan di Liga Champions. Kami harap mereka tidak merasakan adanya perbedaan,” ujar Khawaja. (AFP/UTI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Juara, Saat Kata-kata Klopp Picu Air Mata Guardiola...

Man City Juara, Saat Kata-kata Klopp Picu Air Mata Guardiola...

Liga Inggris
Jadwal Final Championship Series Liga 1, Persib Vs Madura United

Jadwal Final Championship Series Liga 1, Persib Vs Madura United

Liga Indonesia
Akhir Kisah Klopp di Liverpool, The Normal One Sang Penggebah Keraguan

Akhir Kisah Klopp di Liverpool, The Normal One Sang Penggebah Keraguan

Liga Inggris
Man City Juara Premier League, Kehebatan Guardiola Si Mesin Trofi

Man City Juara Premier League, Kehebatan Guardiola Si Mesin Trofi

Liga Inggris
Top Skor Liga Inggris: Haaland Raih Sepatu Emas, Ikuti Jejak Henry dan RVP

Top Skor Liga Inggris: Haaland Raih Sepatu Emas, Ikuti Jejak Henry dan RVP

Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Man City Juara, Klopp Pamit, Rekor Buruk MU

Hasil Liga Inggris: Man City Juara, Klopp Pamit, Rekor Buruk MU

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Genoa: Lukaku Cetak Gol, 10 Pemain Serigala Menang

Hasil Roma Vs Genoa: Lukaku Cetak Gol, 10 Pemain Serigala Menang

Liga Italia
Hasil Liga Spanyol: Sensasi Sorloth Tahan Madrid, Barca Libas Rayo 3-0

Hasil Liga Spanyol: Sensasi Sorloth Tahan Madrid, Barca Libas Rayo 3-0

Liga Spanyol
Hasil dan Klasemen Akhir Liga Inggris, Man City Juara Musim 2023-2024

Hasil dan Klasemen Akhir Liga Inggris, Man City Juara Musim 2023-2024

Liga Inggris
Hasil Inter Vs Lazio, Gelandang Jepang Cetak Gol, Nerazzurri Tertahan

Hasil Inter Vs Lazio, Gelandang Jepang Cetak Gol, Nerazzurri Tertahan

Liga Italia
Nu Skin Run 10K Diikuti 1.500 Peserta, Dukung Gaya Hidup Sehat

Nu Skin Run 10K Diikuti 1.500 Peserta, Dukung Gaya Hidup Sehat

Sports
Hasil Liverpool Vs Wolves 2-0, Akhir Manis Perpisahan Juergen Klopp...

Hasil Liverpool Vs Wolves 2-0, Akhir Manis Perpisahan Juergen Klopp...

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs Everton: Meski Menang, The Gunners Runner-up Liga Inggris

Hasil Arsenal Vs Everton: Meski Menang, The Gunners Runner-up Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Man City Vs West Ham 3-1, The Citizens Juara Liga Inggris!

Hasil Man City Vs West Ham 3-1, The Citizens Juara Liga Inggris!

Liga Inggris
HT Man City Vs West Ham: Foden Gemilang, The Citizens Unggul 2-1

HT Man City Vs West Ham: Foden Gemilang, The Citizens Unggul 2-1

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com