Guardiola sempat membesut Barcelona pada 2008 hingga 2012. Di Camp Nou, Guardiola meraih sejumlah kesuksesan di Eropa dengan taktik penguasaan bola yang dominan atau biasa disebut tiki-taka.
Akan tetapi, Matthaus menilai taktik itu tidak cocok dengan filosofi permainan Bayern. Penilaiannya itu mengacu pada kegagalan Bayern di semifinal Liga Champions ketika disingkirkan Real Madrid dengan agregat 0-5.
"Anda tidak dapat membiarkan mereka memainkan gaya Catalan di sini. Anda tidak bisa mengharapkan Bayern bermain seperti Barca," ujar Matthaus.
Matthaus juga mengkritisi perihal sistem rotasi yang dilakukan Guardiola seusai membawa Bayern keluar sebagai juara Bundesliga pada akhir Maret. Ia menilai, sistem itu justru membuat ritme permainan para penggawa Bayern terganggu.
"Ada terlalu banyak perubahan. Keseimbangan tim mungkin tidak akan hilang jika tidak pernah dilakukan rotasi secara besar-besaran. Mereka tidak cukup kritis terhadap diri sendiri. Jika Bayern kalah dari Borussia Dortmund di final DFB Pokal, akan ada pembicaraan serius di Sabener Strasse (kantor pusat Bayern)," kata Matthaus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.