Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Bola Ukraina Terancam Ikut Tercabik-cabik

Kompas.com - 12/03/2014, 13:36 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Sepak bola Ukraina terancam ikut tercabik-cabik jika kisruh politik di negara itu tak tuntas. Padahal, asa para pelaku industri sepak bola negeri itu adalah sepak bola menjadi pemersatu bagi seluruh rakyat Ukraina.

Catatan sebagaimana warta AFP  pada Rabu (12/3/2014) menunjukkan seakan ada garis pemisah antara klub dan pemain tatkala menyaksikan kenyataan, presiden terguling Viktor Yanukovych lari ke Rusia. Sementara, rakyat Ukraina dari etnis Rusia di Crimea bersikukuh ingin menjadi bagian dari Rusia. Ada sekitar 2 juta etnis Rusia di Crimea. Sementara, Crimea, yang beribu kota di Simferopol, sampai kini adalah Republik Otonomi milik Ukraina.

Menteri Olahraga Ukraina Dmytro Bulatov memaparkan klub-klub sepak bola profesional di Ukraina juga terkesan tercerai berai, khususnya di Crimea. Seorang pemilik klub pro-Yanukovych ikut-ikutan hengkang ke Rusia. Gara-gara tindakan itu, pemain asing di klub asal Crimea tersebut, Tavria Simferopol, mengkhawatirkan keamanan dirinya. "Saya jadi takut berbicara terang-terangan. Saya ingin pulang,"aku Gustav Svensson, pemain asing Tavria Simferopol, asal Swedia.

Sementara itu, kementerian olahraga Ukraina juga menunda dimulainya Liga Ukraina sejak dua minggu silam. "Saya melakukan yang terbaik. Saya putuskan Liga Ukraina dimulai pada 15 Maret ini,"kata Dmytro Bulatov.

Terusir dan kalah

Kalau nasib Tavria Simferopol masih belum berujung, klub ibu kota Dynamo Kiev makin dijauhi Dewi Fortuna. Padahal, klub yang ditukangi oleh mantan pemain nasional Uni Soviet kala itu, Oleg Blokhin, menjadi wakil Ukraina di ajang Liga Eropa.

Ya, Dynamo Kiev mesti terusir dari kandangnya NSC Olimpiyskiy. Stadion sepak bola kebanggaan rakyat Ukraina di Jalan Grushevsky itu menjadi saksi bentrokan antara pengunjuk rasa kelompok oposisi versus aparat keamanan.

Pada leg pertama, 20 Februari 2014, klub gaek berusia 86 tahun itu mesti mengungsi ke Nikosia, Siprus demi menjamu wakil Spanyol, Valencia. Di "rumah tetangga" itu, Dynamo Kiev kalah 2:0.

Lalu, seminggu kemudian, di kandang Valencia, klub sepak bola yang didirikan oleh kaum proletar alias kebanyakan asal Kiev itu cuma bermain "kacamata" atawa 0:0. Alhasil, Dynamo Kiev pun tersingkir. Nah, kalau tak ada aral melintang, Dynamo Kiev bakal dijamu Tavria Simferopol pada pembukaan Liga Ukraina, Sabtu mendatang.  

Hal yang juga menyesakkan adalah Tim Nasional (Timnas) Ukraina pun ikut-ikutan terusir dari negaranya sendiri. Pemicunya, perselisihan berbau etnis antara pengurus Federasi Sepak Bola Ukraina (FFU) yakni Ketua FFU Anatoliy Konkov versus Wakil Ketua FFU Anatoliy Popov. Gara-gara silang selisih, nyaris saja pertandingan bersahabatan antara Ukraina melawan AS di Siprus batal dihelat.

 
Optimistis

AFP PHOTO / SERGEI SUPINSKY Pelatih Shakhtar Donetsk, Mircea Lucescu.
Ricuh Ukraina, lagi-lagi ihwal perbedaan etnis, ikut menyeret pemilik klub. Pemilik-pemilik klub pro-Yanukovych, kebanyakan berasal dari Timur Ukraina, kini di bawah tekanan. Otoritas baru Ukraina menuding mereka terlibat dalam dugaan korupsi rezim Yanukovych.

Adalah Sergiy Kurchenko pemilik klub anggota Liga Ukraina Metalist Kharkiv. Klub yang berada di kota industri, Kharkiv, ini berada di posisi kedua klasemen sementara alias satu level di bawah pemuncak, Shakhtar Donetsk. Kekayaan Kurchenko terancam dibekukan Uni Eropa akibat tudingan korupsi itu. "Saya ini pebisnis Ukraina tulen yang berinvestasi di negara saya sendiri,"kata Kurchenko menegaskan posisinya.

Hal yang kira-kira sama juga dialami pemilik Shakhtar Donetsk, taipan Rinat Akhmetov. Orang paling tajir se-Ukraina itu kini merasa diri seperti "makhluk asing" gara-gara sohor terkenal sebagai pendukung Yanukovych. Padahal sudah berkali-kali Akhmetov mengatakan agar Rusia menghormati Ukraina. "Ukraina adalah Ukraina. Kawasan Timur Ukraina adalah Ukraina," katanya menegaskan.

Kendati begitu, harapan bernada optimistis masih muncul. Manajer Shakhtar Donetsk Mircea Lucescu mengatakan meski situasi Ukraina tak menentu, kini, sepak bola mesti menjadi pemersatu bangsa. "Saya tetap percaya diri, sepak bola mampu membawa kita semua keluar dari masalah,"kata Lucescu yang berkewarganegaraan Romania itu.

Lucescu yang menjadi pelatih Romania pada 2004, 2010, 2012, dan 2013 itu bahkan menyambut gembira pembukaan Liga Ukraina pada Sabtu mendatang. "Sepak bola mesti membawa Ukraina dipandang di seluruh dunia. Ukraina harus menunjukkan pula bahwa melalui sepak bola, rakyat negeri ini hidup normal dan stabil,"kata lelaki kelahiran Bukarest 29 Juli 1945 itu penuh percaya diri.

AFP PHOTO / SERGEI SUPINSKY Striker Shakhtar Donetsk, Taison.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Liga Indonesia
3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia
Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Timnas Indonesia
Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Liga Inggris
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Motogp
Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com