KOMPAS.com - Dibayang-bayangi keraguan banyak pihak, termasuk rakyat Ukraina, tangan dingin Oleg Blokhin mengantarkan negeri kecil yang baru lepas dari kekuasaan Uni Soviet itu lolos ke putaran final Piala Dunia 2006. Kini, enam tahun kemudian, dia ditantang kembali untuk menempatkan Ukraina, tuan rumah, pada tempat terhormat Piala Eropa 2012.
Karier Blokhin, yang lahir pada 5 November 60 tahun lalu ini, menjulang pada era 1970-an hingga 1980-an. Dynamo Kiev, klub yang dibelanya, menjadi raksasa sepak bola Eropa, khususnya Eropa Timur, semasa dirinya menjadi membela klub itu.
Dinobatkan sebagai penyerang terbaik Uni Soviet tahun 1973-1975 dan mencetak 211 gol dari 432 pertandingan bersama Dynamo Kiev menegaskan kehebatannya. Ditambah lagi 42 gol dari 112 pertandingan bersama tim Uni Soviet membuatnya dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa 1975 dan meraih penghargaan Ballon d’Or. Dua medali perunggu dari Olimpiade 1972 dan 1976 berhasil dikoleksinya.
Namun, dua kali keikutsertaannya dengan tim Uni Soviet pada penyelenggaraan Piala Dunia tahun 1982 dan 1986 belum membuahkan hasil hingga dirinya memutuskan berhenti dari karier sepak bola.
Sempat melatih beberapa klub di negeri para dewa, Yunani, Blokhin akhirnya memutuskan untuk beralih ke jalur politik. Aktif sebagai politisi membawanya menjadi anggota parlemen nasional Ukraina. Namun, kecintaan dan tantangan terhadap dunia sepak bola serta tantangan yang diberikan Pemerintah Ukraina untuk membawa tim sepak bola negeri itu ke kompetisi kelas dunia membuatnya mundur dari politik. Magnet sepak bola, berikut rumput hijaunya, teramat kuat baginya.
Menanggung seluruh beban
Pertama kali menerima tantangan sebagai pelatih tim Ukraina pada 2003, Blokhin sadar, beban yang ditanggung para pemain tidak ringan. Namun, sejak awal, dengan tegas dia menyatakan, kalah-menang adalah tanggung jawabnya sebagai pelatih. Dia menyingkirkan beban dari pundak para pemain dan hanya menetapkan target antara agar gerak para pemain tak dibatasi.
Kini, sembilan tahun kemudian, hal itu terulang. Blokhin, sejak awal, kembali menegaskan, tidak ada tuan rumah yang ingin dikalahkan tim tamu. Apalagi dalam kompetisi sekelas Piala Eropa. Dan, apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2003, Blokhin menyatakan, anggota tim Ukraina lebih siap.
Ia menambahkan, target awal adalah lolos dari penyisihan Grup D. Baginya, lolos dari cengkeraman Perancis, Inggris, dan Swedia adalah perjalanan menyenangkan sekaligus menegangkan. Jika lolos, target disesuaikan dengan kondisi.
Blokhin, yang memegang rekor 5 kali menang, 1 kali seri, dan 4 kalah dalam 10 kali penampilannya sebagai pelatih bersama Ukraina, mengatakan, tidak ada seorang atlet pun yang tidak ingin mendapatkan hasil terbaik pada setiap turnamen atau kejuaraan yang diikutinya. Meski demikian, kali ini, dirinya tidak mau terlalu tinggi menetapkan pencapaian target bagi tim Ukraina.
Wajar bagi dirinya untuk menetapkan target awal lolos dari penyisihan Grup D karena banyak pemain pilihannya gagal bergabung dengan tim Ukraina, seperti dua kiper, Olexandr Shovkovsky dan Oleksandr Rybka. Namun, bagi dia, pantang mengibarkan bendera putih sejak awal. (Mahdi Muhammad)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.