TURIN, KOMPAS.com — Pelatih Juventus, Antonio Conte, harus tetap mengikuti persidangan kasus skandal pengaturan skor di Liga Italia saat ia masih melatih Siena. Pasalnya, para hakim Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) telah menolak opsi negosiasi tuntutan (plea-bargain) yang diajukan Conte.
Dalam penolakan yang dilansir Football Italia, hakim juga memutuskan bahwa Conte tidak dapat duduk di bangku cadangan, memasuki ruang ganti pemain, dan memberikan pernyataan resmi dalam pertandingan hingga 1 November mendatang. Namun, ia tetap diperbolehkan untuk mengikuti sesi latihan bersama skuadnya.
Awalnya, opsi itu diambil Conte karena ditengarai tidak akan memakan waktu seperti persidangan biasa. Namun, konsekuensi opsi tersebut adalah, Conte harus rela jika dirinya mendapat skors selama tiga bulan plus denda 200.000 euro (sekitar Rp 2,4 miliar).
Dengan penolakan dari para hakim FIGC, maka kini Conte kembali dihantui oleh sejumlah sanksi dari kasus tersebut. Jika ia gagal membuktikan dirinya tidak bersalah dalam persidangan, maka sanksi dengan durasi tahunan akan menantinya.
Di lain pihak, hakim juga telah menolak plea-bargain milik asisten Conte sejak masih berada di Siena, Angelo Alessio. Sebelumnya, Alessio mengajukan negosiasi tuntutan berupa dua bulan skors dan denda sebesar 60.000 euro (sekitar Rp 698 juta).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.