KOMPAS.com — Banyak yang menilai, David Silva kini menjadi pemain terbaik di Premier League. Bahkan, Pelatih Roberto Mancini menilai playmaker Manchester City asal Spanyol ini sebagai salah satu pemain terbaik dunia. Ternyata, kehebatannya saat ini tak terlepas dari kentang dan kematian sepupunya, Cynthia Vega Jimenez.
Saat Silva masih berumur 15 tahun atau 10 tahun lalu, Cynthia, yang merupakan anak tantenya dari pihak ayah, terkena kanker. Tak lama, dia meninggal dunia. Kematian itu amat membekas dalam diri Silva dan dia selalu mempersembahkan setiap gol kepadanya.
Makanya, setiap mencetak gol, Silva langsung mencium ke arah langit. Ini ia lakukan untuk mendedikasikan gol kepada sepupunya. Bahkan, saking sayangnya, sepatu Silva ditulisi namanya dan nama Cynthia.
Silva memang pribadi yang sederhana dan sangat mencintai keluarga besarnya. Bahkan, dia kini sangat dekat dengan adik Cynthia yang masih berumur 5 tahun, Joana.
Dalam sebuah wawancara, ayah Silva, Fernando Jimenez, mengatakan, "Kematian Cynthia akibat kanker sangat mempengaruhi Silva. Dia sampai menuliskan namanya di sepatu dan ia selalu memikirkannya setiap mencetak gol."
Musim ini, Cynthia mendapat banyak kecupan dan kiriman dari Silva. Sebab, ia makin produktif dan sejauh ini sudah mencetak empat gol, termasuk gol ke gawang Queen's Park Rangers dan Manchester United.
Dia baru saja pulang dari Desa Arguineguin, Gran Canaria. Di sanalah dia belajar sepak bola sejak masih kecil. Neneknya, Antonia Montesdeoca, ingat betul bagaimana Silva mulai belajar sepak bola.
"Silva sering bermain sepak bola dengan menggunakan kentang atau jeruk di depan rumah saat umurnya masih empat sampai lima tahun. Silva dan sepupunya, Ranzel, sering membuat saya marah karena bermain sepak bola, sepak bola, dan sepak bola. Kemudian, saya membuatkan bola dari gombal dan menyuruh mereka bermain di jalan," tutur Antonia.
Ranzel membenarkannya. Ia menambahkan, "David Silva sangat bagus memainkan bola sejak masih kecil. Saya setahun lebih tua darinya ketika dia bermain dengan tim saya. Namun, dia lebih baik dari pemain lain yang lebih tua."
"Dia bermain sangat bagus meski fisiknya kecil. Dia sangat mencintai sepak bola," lanjut Ranzel.