RIO DE JANEIRO, KOMPAS.om — Para pekerja bangunan di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, yang menjadi stadion utama penyelenggaraan Piala Dunia 2014 di Brasil, mogok untuk kedua kalinya dalam dua pekan terakhir. Mereka menuntut perbaikan upah dan kondisi kerja yang telah disepakati dengan perusahaan jasa konstruksi.
”Perusahaan berjanji untuk menaikkan gaji pokok pekerja dan memperbaiki kondisi kerja di sini. Namun, sampai sekarang belum ada kenaikan,” kata Luiz Fonseca, Ketua Serikat Pekerja Bangunan, Kamis (1/9/2011). Perusahaan jasa konstruksi juga berjanji untuk memasukkan keluarga pekerja dalam skema tunjangan kesehatan perusahaan.
Dua pekan lalu, 2.000-an pekerja yang merenovasi bangunan Stadion Maracana mogok setelah seorang rekan mereka terluka bakar seusai ledakan di salah satu sisi bangunan. Pekerja itu terluka pada bagian kaki setelah sisa-sisa bahan kimia meledak tak jauh dari tempatnya berdiri.
Perusahaan jasa konstruksi yang memenangi tender perbaikan stadion tersebut membantah adanya kesepakatan itu. Manajemen perusahaan menyatakan perundingan kedua pihak tidak mencapai titik temu.
”Konsorsium melihat tidak ada alasan bagi para pekerja untuk mogok. Kami akan melaporkan aksi sepihak ini ke pengadilan hubungan industrial untuk mendapatkan putusan bahwa aksi tersebut melanggar hukum,” kata manajemen perusahaan.
Selain pekerja bangunan di Stadion Maracana, pekerja bangunan di Stadion Mineirao pada pertengahan Juni lalu mogok kerja. Tuntutan senada dilayangkan kepada perusahaan. Panitia lokal akhirnya menaikkan upah pekerja sebanyak 4 persen.
Perbaikan Stadion Maracana, yang diplot sebagai tempat pembukaan dan penutupan Piala Dunia 2014, mencapai 541,2 juta dollar AS (Rp 4,6 triliun). (Reuters/Dailymail/MHD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.