PEKANBARU, KOMPAS.com — Tim sepak bola kebanggaan masyarakat Riau yang berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2010-2011, PSPS Pekanbaru, secara resmi dibubarkan oleh Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah.
"Tadi malam (Minggu, 20 Juni 2011), Wali Kota secara resmi langsung membubarkan tim PSPS Pekanbaru setelah didahului dengan acara makan malam dan silaturahim dengan pemain," ujar mantan Manajer PSPS Dastrayani Bibra di Pekanbaru.
Ide, sapaan akrab Dastrayani, mengatakan bahwa Wali Kota Pekanbaru yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSPS Pekanbaru mengucapkan terima kasih atas pencapaian yang telah diraih tim berjuluk "Asykar Bertuah" karena masih bertahan di ISL pada musim depan.
PSPS Pekanbaru mengakhiri kompetisi ISL musim 2010-2011 di peringkat kesebelas, dengan 33 poin dari 28 pertandingan.
Pencapaian itu menurun dibandingkan musim 2009-2010. Tim besutan Abdulrahman Gurning tersebut kala itu mampu menempati peringkat ketujuh klasemen dengan 47 poin dari 38 pertandingan.
Menurut Ide, pencapaian PSPS pada musim 2010-2011 dinilai telah maksimal. Penurunan peringkat terjadi karena PSPS menghadapi sejumlah kendala, termasuk berpindah-pindah lokasi laga kandang.
Mereka sempat memakai Stadion Haji Agus Salim (markas Semen Padang) dan ke Stadion Sport Center, Taluk Kuantan, karena stadion mereka sendiri, Stadion Kaharuddin, sedang direnovasi untuk kepentingan Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau tahun 2012.
"Musim ini PSPS telah menjadi tim nomaden. Perjalanan darat dari Pekanbaru ke Taluk Kuantan selama tiga jam telah menguras energi pemain. Belum lagi dengan permasalahan lain yang dapat memengaruhi kondisi psikologis pemain saat bertanding," ujarnya. (ANT)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.