Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPI Sebaiknya Melebur ke PSSI

Kompas.com - 08/04/2011, 06:20 WIB

MEDAN, KOMPAS.com — Liga Primer Indonesia (LPI) diharapkan dapat segera bergabung dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) agar tidak memperpanjang kekisruhan di dunia persepakbolaan nasional.

Sekretaris Umum PSMS Medan, Idris, di Medan, Kamis (7/4/2011), mengatakan, FIFA telah memerintahkan Komite Normalisasi untuk menyelesaikan permasalahan LPI dengan dua opsi. Opsi pertama, untuk segera membawa LPI ke dalam kendali PSSI dan, kedua, segera menghentikan LPI.

"Untuk itu, sebaiknya LPI segera meleburkan diri ke PSSI. Tetapi, kalau mereka menolaknya, segera dihentikan kegiatannya demi keselamatan persepakbolaan nasional dari sanksi yang dijatuhkan FIFA bila instruksinya dilanggar," katanya.

Hal yang sama juga dikatakan Ketua SMeCK Hooligan (pendukung PSMS), Nata Simangunsong. Ia menegaskan, jika pihak LPI tidak mau meleburkan diri ke PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia, maka kegiatannya sebaiknya dihentikan karena berarti ilegal.

Dia juga meminta berbagai kalangan, khususnya pengurus PSMS Medan, untuk tidak memberi dukungan dari setiap kegiatan LPI jika kompetisi itu tak mau melebur ke PSSI.

"Kalau nanti masih terdapat juga para pengurus PSMS menjadi perangkat di kompetisi LPI, SMeCK siap di depan untuk mengingatkannya," katanya.

Sebelumnya, FIFA meminta Komite Normalisasi yang dipimpin mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar untuk segera mengajak pihak LPI segera melebur ke PSSI dan, apabila menolak, kegiatannya segera dihentikan. Menyikapi hal itu, Agum mengatakan, pihaknya siap melakukan dialog dengan pihak-pihak terkait seperti LPI dan PT Liga Indonesia demi mencapai solusi terbaik bagi semua pihak.

"Nantinya setelah komunikasi dilakukan, kita akan mencari solusi yang paling tepat, paling bijak, dan paling tidak merugikan," katanya. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com