JAKARTA, KOMPAS.com — Dua anggota Badan Anggaran DPR membantah keras bahwa dana aspirasi Rp 15 miliar yang selama ini diperdebatkan sudah disetujui dan tinggal dibawa ke rapat paripurna. Hal ini disampaikan oleh Desmond J Mahesa dari Fraksi Gerindra dan Taslim Chaniago dari Fraksi PAN di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/6/2010).
"Hal tersebut tidak benar karena secara politik belum ada pandangan fraksi-fraksi terhadap usulan Rp 15 miliar," ungkap Desmond.
Dia menegaskan, masih ada poin yang belum disepakati bersama oleh fraksi-fraksi soal dana aspirasi sehingga tak mungkin disetujui atas nama Badan Anggaran di Wisma DPR, Kopo, Jawa Barat, seperti berita yang berembus. Bahkan, sebagian besar fraksi, seperti Gerindra, PAN, PKS, dan PDI-P, masih mempelajari usulan tersebut.
Taslim juga mengatakan bahwa kabar tersebut tak benar dan usulan masih akan dibahas. Pembahasannya pun akan mungkin dilakukan setelah Presiden menyampaikan nota pengantar keuangan pada tanggal 17 Agustus mendatang.
"Usulan tersebut masih perlu dikaji kembali. Jadi tidak benar ketika rapat di Kopo membahas dana aspirasi Rp 15 miliar tersebut karena yang dibahas RAPBN 2011, pertumbuhan ekonomi terhadap lifting minyak, asumsi inflasi dan nilai tukar rupiah, dan juga subsidi energi," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Anggaran Harry Azhar Azis belum bisa dimintai konfirmasi menjelang rapat kerja Badan Anggaran dengan pemerintah terkait RAPBN 2011.
Sebelumnya, anggota Komisi XI DPR, Eva Kusuma Sundari, mengatakan, usulan yang kemudian dinamakan "Dana Percepatan Pembangunan Daerah" itu diputuskan pekan lalu dalam rapat Badan Anggaran di Wisma DPR, Kopo.
"Saat Presiden SBY pidato, Banggar (Badan Anggaran) sedang rapat di Kopo. Sudah putus itu. Disetujui Rp 15 miliar," kata Eva saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.