Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahmad Darmawan Sang Fenomenal

Kompas.com - 13/02/2008, 08:14 WIB

FENOMENAL! Demikian kata yang tepat untuk menggambarkan prestasi Rahmad Darmawan. Lima tahun setelah memulai karirnya sebagai pelatih, pada tahun 2005 Rahmad mengantungi gelar juara Liga Indonesia (LI) dan dua tahun setelah gelar pertama itu Rahmad mengantungi sekaligus dua gelar juara, yaitu Copa Indonesia (CI) dan LI 2007.

Rahmad, kelahiran Metro, Lampung, 28 November 1966, memulai karirnya sebagai pesepak bola di Persija "Macan Kemayoran" Jakarta. Pensiun sebagai pemain di klub Ibu Kota itu, Rahmad mencoba peruntungannya sebagai pelatih di Persikota Tangerang. Rahmad melatih klub berjuluk Bayi Ajaib itu selama empat tahun, mulai dari tahun 2000.

Sembari melatih Persikota, Rahmad mengasah keterampilannya sebagai pelatih dengan belajar ke mancanegara. Di penghujung karirnya sebagai Pelatih Persikota, Rahmad mengantungi International Licence di bawah bimbingan Horst Kriete dan Bernd Fisher. Usai mendapatkan lisensi tertinggi itu, Rahmad langsung hijrah ke Persipura Jayapura.

Di bawah tangan dinginnya, Persipura, yang mulai pudar namanya, kembali bangkit dan meraih gelar juara LI 2005. Prestasi ini langsung melambungkan nama Rahmad. Beberapa klub dalam dan luar negeri, seperti Perak FC Malaysia dan Persebaya Surabaya, tertarik untuk menggunakan jasanya. Tetapi, Rahmad melabuhkan hatinya ke Persija.

Pilihannya kembali ke Ibu Kota itu, pada akhirnya disesali Rahmad. Suami dari Eti Yuliawati itu mengakui kesalahannya menerima pinangan Persija. Pasalnya, di Persija dia tidak bisa berbuat banyak. Rahmad tidak bisa memilih pemain- pemain yang akan memperkuat timnya, padahal memilih pemain merupakan tugas dan kewajiban seorang pelatih kepala.

"Saya akui, saya yang salah. Kenapa mau ke Persija. Saat itu saya mau ke Persija karena dijanjikan akan ada Agu Casmir (bek Timnas Singapura), De Porras (mantan striker Persija dan PSIS Semarang), dan Ronald Fagundes (gelandang Persik Kediri). Ternyata semua nama-nama besar itu kabur," kata Rahmad.

Musim kompetisi tahun 2006 itu menjadi masa-masa paling sulit dalam karir Rahmad. Tetapi, dengan materi pemain seadanya dan bukan pilihannya --belum lagi intervensi dari berbagai pihak-- kapten Marinir itu masih bisa membawa Persija ke babak delapan besar LI dan peringkat ketiga CI. Jauh dari target yang ditetapkan, yaitu meraih salah satu gelar juara.

Terperosok di Ibu Kota, Rahmad mengikat kontrak selama dua tahun dengan Sriwijaya FC Palembang (d/h Persijatim Jakarta). Di klub ini, Rahmad dibebaskan mengatur segi teknis tim, tanpa ada intervensi siapa pun. Hasilnya, Rahmad meraih double winner di tahun pertamanya di Palembang. Padahal, dia hanya ditargetkan membawa Sriwijaya FC ke zona Liga Super. (Warta Kota/Merdi Iskandar)

Rahmad Darmawan
Lahir: Metro, Lampung, 26 November 1966
Karir Pelatih:
-Asisten Pelatih Timnas Tiger 2002
-Pelatih Persikota 2003
-Pelatih Persipura 2005
-Pelatih Persija 2006
-Pelatih Sriwijaya FC 2007
Prestasi:
-Juara Liga Indonesia 2005 bersama Persipura
-Juara Copa Indonesia 2007 bersama Sriwijaya FC
-Juara Liga Indonesia 2007 bersama Sriwijaya FC

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas Indonesia
Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com