Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalahkan Man United di Piala FA Jadi Momen Favorit Zabaleta

Kompas.com - 17/05/2017, 10:21 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Sumber JUARA

MANCHESTER, KOMPAS.com - Pablo Zabaleta melakoni laga terakhirnya di kandang Manchester City, Etihad Stadium, saat timnya menang 3-1 melawan West Bromwich Albion pada lanjutan Liga Inggris, Selasa (16/5/2017) waktu setempat atau Rabu dini hari WIB.

Gol-gol Manchester City dalam laga itu diciptakan oleh Gabriel Jesus (menit ke-27), Kevin De Bruyne (29'), dan Yaya Toure (57').

West Brom hanya mampu memperkecil defisit melalui aksi Hal Robson-Kanu (87').

Khusus bagi Pablo Zabaleta, dia hanya bermain selama 28 menit. Bek sayap berusia 32 tahun itu masuk menggantikan David Silva pada menit ke-62.

Pada akhir pertandingan, dia mendapat apresiasi dari suporter The Sky Blues. Sebab, ini musim terakhir Zabaleta setelah memperkuat Man City sejak musim 2008-2009.

Bagi Zabaleta, pengalaman bermain di Man City sangat berkesan.

"Saya selalu bermimpi bisa ke Liga Inggris. Sembilan tahun lalu saya mengatakan ke kekasih yang sekarang jadi istri saya bahwa saya ingin ke Manchester untuk tiga atau empat tahun. Ternyata, karier saya berlanjut sampai sembilan tahun," tutur pemain asal Argentina tersebut.

Selama menjadi pemain Man City, Zabaleta bermain 229 kali di Liga Inggris dan mencetak delapan gol.

Dia juga memenangi dua trofi Premier League, satu Piala FA, dua Piala Liga, serta satu Community Shield.

Zabaleta pun punya sejumlah kenangan manis bersama Manchester City.

"Momen favorit saya adalah ketika kami mengalahkan Manchester United di Piala FA (musim 2010-2011) pada babak semifinal di Wembley," kata Zabaleta.

"Saya juga masih ingat ketika kami memenangi trofi Premier League musim 2011-2012 lewat gol Sergio Aguero. Para suporter sudah menantikan momen tersebut," ujarnya melanjutkan.

Zabaleta pun menilai bahwa Man City sudah selevel dengan rival sekota mereka, Manchester United.

"Dulu Manchester City terasa seperti Espanyol di Barcelona. Kami bukan klub utama di sini. Namun, sekarang situasinya sudah berbeda," ujarnya. (Lariza Oky Adisty)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com