Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayern Muenchen Mencari "Mesin Uang" di China

Kompas.com - 11/05/2017, 06:24 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Bayern Muenchen Uli Hoeness berniat mencari pemain asal China untuk mendongkrak pendapatan klub.

Rencana itu dilatarbelakangi lonjakan pamor sepak bola di China. Telah diketahui, tim-tim kasta pertama di sana rela menggelontorkan uang besar untuk merekrut pemain bintang.

"China merupakan pasar baru karena Presiden (Xi Jinping) memutuskan bahwa sepak bola harus menjadi olahraga utama di negaranya," tutur Hoeness.

Menyadari hal itu, Hoeness melihat pentingnya kehadiran pemain dari Negeri Tirai Bambu di timnya.

Kesempatan merekrut pesepak bola dari China terbuka karena The Roten, julukan Bayern Muenchen, telah membangun empat akademi sepak bola di sana.

Baca juga: 

Apabila ada seorang pemain "matang" yang bisa direkrut Bayern Muenchen, suporter di China diyakini bakal terdorong untuk menyaksikan pertandingan klub di Bundesliga 1 - kasta teratas Liga Jerman - atau Liga Champions.

"Kami membayangkan bakal ada pemain China di Bayern Muenchen suatu saat nanti," ujar Hoeness.

"Sabtu pukul 14.00, ketika kami menjalani pertandingan, adalah primetime di Shanghai dan Beijing. Bakal ada 300 juta penggemar China menyaksikan lewat iPhone. Mereka akan membayar 1 euro (setara Rp 14.535)," kata sang patron.

Akan tetapi, misi tersebut mungkin tidak akan terealisasi dalam waktu dekat. Sebab, kualitas pemain China masih sulit bersaing untuk tampil di Eropa.

Dari 25 pemain di tim nasional China saja, hanya ada satu pemain yang berkarier di Eropa, yaitu Yuning Zhang dari Vitesse Arnhem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com