Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Unik untuk Menjuarai Liga Champions

Kompas.com - 26/11/2016, 08:05 WIB

KOMPAS.com - Beragam cara dilakukan klub-klub top Eropa untuk naik podium juara di Liga Champions atau yang dulu bernama Piala Champions. Ada yang berhasil, tetapi ada pula yang tidak.

Real Madrid menjadi tim yang paling berjaya semasa era Piala Champions. Mereka juara selama 5 tahun berturut-turut dari 1956 sampai 1960, kemudian menjadi kampiun lagi pada edisi 1965–1966.

Tim lainnya yang berhasil menggenggam trofi Si Kuping Besar secara beruntun adalah Benfica, Inter Milan, AC Milan, Liverpool FC, Nottingham Forest, Ajax Amsterdam, dan Bayern Muenchen.

Kompetisi semakin sulit sejak berganti nama menjadi Liga Champions pada 1992. Belum ada satu klub pun yang berhasil menjadi juara 2 kali bertuntun.

Berikut ini kiat unik yang dilakukan sejumlah pemain top ketika menjuarai kompetisi paling elite antarklub Eropa.

1. MAIN GOLF

Apa resep kesuksesan FC Barcelona untuk memenangi final 1992 kontra Sampdoria? Jawabannya adalah main golf.

Beberapa jam sebelum partai puncak di Wembley Stadium, London, para pemain Barca main gol. Hal tersebut ampuh untuk membuat skuat asuhan Johan Cruyff rileks.

Sang raksasa Catalan sukses membenamkan Sampdoria 1-0. Ronald Koeman menjadi penentu kemenangan Barcelona lewat gol tunggalnya pada menit ke-112.

"Pada pukul 9 pagi, kami bermain golf. Kami sangat santai. Tim pergi ke Wembley dengan mengetahui bahwa kami lebih baik daripada Sampdoria dan akan menang," ucap pilar lini depan Barcelona kala itu, Hristo Stoichkov.

 

2. PERHATIKAN LAWAN DARI BANGKU CADANGAN

Gelandang Borussia Dortmund, Lars Ricken, masuk lapangan sebagai pemain pengganti dalam final 1997 melawan Juventus. Ia baru mendapat kesempatan tampil pada menit ke-70.

Selama duduk di bangku cadangan, Ricken tak hanya menunggu giliran main. Pria kelahiran Dortmund itu juga memerhatikan gerak-gerik lawan.

Hasilnya, baru satu menit di lapangan, Ricken berhasil mencetak gol yang memastikan kemenangan 3-1 Dortmund. Ia sukses memperdaya kiper Angelo Peruzzi dengan tendangan chip dari jarak cukup jauh.

"Saya memerhatikan dari bangku cadangan dan menyadari bahwa Peruzzi berdiri terlalu jauh dari gawangnya. Saya sudah berniat untuk melakukan sepakan chip saat masuk lapangan," tutur Ricken.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com