Uniknya, arena yang digunakan Yandi untuk menyalurkan hobi bukan trek khusus motorcross, melainkan jalanan setapak di kawasan kebun sayur milik keluarganya.
"Meski bukan khusus motokros, trek ini tetap menantang karena kontur tanahnya bergelombang," kata adik kandung mantan striker timnas, Zaenal Arief, ini kepada KOMPAS.com, Senin (4/1/2016).
Striker berusia 23 tahun itu mendapatkan tantangan lebih dengan menyelusuri perkebunan. Selain mengasah kecekatan, ia juga harus menjaga keseimbangan agar motornya tak terjatuh dan tidak merusak sayuran.
"Bermain motokros memang seru karena mengasah keberanian dan sangat menantang," ujar pemain kelahiran 25 Mei 1992 ini.
Ia mengaku hobinya yang terbilang ekstrem ini menimbulkan kekhawatiran dari keluarga maupun pelatih Persib. Tak pelak, ia sempat dilarang sama orang tuanya. Maklum, jika sampai terjatuh, risiko cederanya cukup besar.
Akan tetapi, Yandi mengaku paham betul dengan risiko yang dihadapinya saat bermain motokros. Ia selalu menggunakan pakaian lengkap khas crosser dengan pelindung badan dari kepala sampai kaki.
"Insya Allah aman karena selain hati-hati saya juga pastinya memerhatikan keselamatan," tutur Yandi. (Budi Kresnadi)