"Porto hanyalah tim selevel klub Divisi Segunda. Anak saya lebih pantas bermain di klub yang lebih hebat, misalnya Barcelona," kata Maria del Carmen Fernandez, ibu Casillas, saat diwawancarai El Mundo.
"Seorang juara dunia tak pantas mengakhiri karier di Porto. Saya malah tak mempermasalahkan andai dia bergabung dengan Barcelona," tutur Maria soal kemungkinan anaknya pindah ke klub rival.
Dia pun menyalahkan Florentino Perez, Presiden Madrid, sebagai biang kepergian Casillas. "Dialah yang paling bersalah atas kepergian Casillas," ucap Maria.
"Anak saya pasti mendapatkan tawaran dari banyak klub. Tapi, Perez tak mau Casillas bergabung dengan klub besar lain. Dia tak suka Casillas sukses," kata istri dari Jose Luis Casillas ini.
Sementara sang ayah, menyalahkan keterlibatan sejumlah media dalam isu transfer Casillas, khususnya yang berafiliasi dengan Perez. "Perez mengarahkan semuanya. Dia pun mendapatkan dukungan dari sejumlah jurnalis sejak 2010 lalu," ucap ayah Casillas.
Kedua orangtua Casillas memang menyalahkan Perez sebagai dalang dari transfer anaknya. Menurut mereka, Perez tak suka Casillas lantaran posturnya yang kecil untuk seorang kiper.
"Casillas mendapatkan perlakuan berbeda selama lima tahun (kepemimpinan Perez) ini. Padahal, oleh dua presiden sebelumnya, Lorenzo Sanz dan Ramon Calderon, Casillas diperlakukan dengan baik," ujar mereka kompak.
Rasa ketidaksukaan Perez itu pun berujung pada penjualan Casillas ke Porto pada Sabtu (11/7/2015). Sementara Madrid, masih menunggu David de Gea dari Manchester United.