Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djohar: Tim Ad Hoc PSSI Bukan Cari Lawan

Kompas.com - 14/01/2015, 23:10 WIB
Ferril Dennys

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, menegaskan pembentukan Tim Sinergi (Ad Hoc) yang bertujuan membenahi sepak bola Indonesia bukan untuk menyaingi Tim Sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Tim ini bukan tiba-tiba jadi. Sebelumnya sudah diputuskan oleh Komite Eksekutif sebelum kongres. Yang perlu digarisbawahi. Tim ini adalah sinergi bukan mencari lawan dan tidak ada kaitannya dengan Tim Sembilan," kata Djohar usai menggelar pertemuan perdana Tim Sinergi PSSI di Jakarta, Rabu (14/1/2015).

Djohar mengatakan Tim Sinergi yang beranggotakan 12 orang dari berbagai pakar ini memiliki tiga poin yang menjadi target utama, yakni upaya memperkuat PSSI, upaya membentuk tim nasional yang bagus, dan kompetisi.

Berbeda dengan Tim Sembilan yang meminta masukan dari pihak terkait, seperti Badan Intelijen Keamanan (Intelkam) Mabes Polri, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), serta Direktorat Jenderal Imigrasi, Tim Sinergi PSSI lebih mengutamakan hal-hal teknis untuk membenahi sepak bola nasional.

"Kami lebih mengurusi hal-hal teknis, seperti protection. Perlu ada sinergitas dari pihak imigrasi masalah proteksi pemain. Masalah asuransi pemain juga perlu dipikirkan," kata salah satu anggota Tim Sinergi, Gusti Randa.

Di sisi lain, beberapa rancangan tersebut sebelumnya telah dicanangkan oleh Tim Sembilan pada pertemuan ketiga di Kemenpora, Selasa.

Terkait masalah proteksi pada pemain asing, Tim Sembilan telah mengundang Dirjen Imigrasi untuk membenahi kepatuhan pemain asing dalam mengurus sistem keimigrasiannya.

Selain itu, Dirjen Imigrasi juga akan mengawasi seandainya pemain asing tersebut melanggar peraturan keimigrasian.

Perbedaan lain dari dua tim bentukan ini adalah masa kerja. Jika masa kerja Tim Sinergi membutuhkan waktu setahun, Tim Sembilan hanya memiliki masa kerja tiga bulan, yakni hingga Maret 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com