Salah satu keunggulan FM ketimbang permainan sejenis lainnya adalah jumlah data para pemain sepak bola yang melimpah di seluruh dunia. Ternyata, FM memiliki para karyawan yang bekerja khusus untuk mengintai pemain-pemain di berbagai belahan dunia.
Rob Delport, salah satu karyawan yang ditugasi menilai kualitas pemain di wilayah Nigeria dan Afrika Selatan, bercerita mengenai pengalamannya mengenai pemain hingga pelatih klub-klub di wilayah tersebut.
"Saya membuat ribuan catatan mengenai peningkatan kualitas pemain. Saya juga mendapat masukan dari banyak orang yang saya kenal dalam sepak bola. Jadi, data yang saya buat bukan sepenuhnya dari saya," jelas Delport.
"Kebanyakan, para pemain begitu takjub saat mengetahui kemampuan mereka di FM. Bahkan, ada pemain bertanya kepada saya, 'Ayolah, buat (kemampuanku) sedikit lebih baik dari yang ada di permainan itu'. Namun, mereka biasanya hanya bercanda," lanjut Delport.
Hal senada juga dikatakan Federico Aranda. Dia ditunjuk untuk memantau para pemain yang berada di Uruguay. Tak jarang, Aranda dihubungi oleh klub-klub asal Yunani dan Portugal yang ingin mencari para pemain muda Uruguay.
"Beberapa pemain sempat menghubungi saya agar kemampuannya di permainan itu ditingkatkan. Ya, kami hanya tertawa. Sungguh menyenangkan bisa mengenal banyak pemain," kata Aranda.
FM adalah sebuah permainan di mana pengguna bermain sebagai pelatih sebuah tim. Meski hanya permainan, namun Sport Interactive, selaku perusahaan pembuat FM, pernah menjalin kerja sama dengan klub Premier League, Everton.
Pada 2008, Everton menjadi klub pertama yang menjalin kerja sama dengan perusahaan permainan simulasi sepak bola. Tujuannya jelas, Everton ingin menjadi yang pertama kali mendapat data pemain-pemain muda potensial yang telah dipantau Sport Interactive.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.