Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patut Ditiru! Yunani Tolak Bonus demi Majukan Sepak Bola

Kompas.com - 30/06/2014, 23:55 WIB
KOMPAS.com — Para pemain tim nasional Yunani memperlihatkan sikap yang sangat terpuji dan layak ditiru, terutama bagi negara yang sedang mengembangkan persepakbolaannya. Alih-alih menuntut bonus tampil di Piala Dunia 2014, Giorgos Karagounis dan kawan-kawan justru menolak mendapatkan bonus. Mereka malah meminta agar bonus yang disediakan digunakan untuk membangun pusat latihan baru bagi tim.

Skuad "Negeri 1.000 Dewa" ini mengutarakan keinginan mereka lewat sebuah surat yang dilengkapi dengan tanda tangan para pemain, yang ditujukan kepada Perdana Menteri Yunani, Antonis Samaras, Minggu (27/6/2014), setelah mereka lolos ke babak 16 besar. Ini adalah sejarah besar bagi Yunani karena untuk pertama kalinya melangkah ke putaran kedua Piala Dunia.

"Kami tak menginginkan bonus tambahan atau uang. Kami hanya bermain untuk Yunani dan rakyatnya," demikian tulisan media Yunani mengenai isi surat para pemain.

"Yang kami inginkan dari kalian adalah dukungan atas usaha kami agar mendapatkan sebidang tanah dan membuat sebuah pusat olahraga, yang akan menjadi rumah bagi tim nasional kami."

Apa yang dilakukan para pemain Yunani ini sangat kontras dengan keinginan para pemain Kamerun dan Ghana. Skuad dua negara Afrika itu justru meminta bonus segera diberikan. Jika tidak, mereka mengancam akan memboikot. Federasi Sepak Bola Ghana malah mengirim 3 juta dollar AS (sekitar Rp 35,573 miliar) untuk memenuhi tuntutan para pemainnya.

Sayang, perjalanan Yunani di Piala Dunia 2014 ini berakhir di babak 16 besar. Usaha mereka untuk terus mencatatkan sejarah digagalkan Kosta Rika yang mengalahkannya lewat drama adu penalti pada laga yang berlangsung Senin (30/6) dini hari WIB.

Yunani memang tidak diunggulkan. Meski demikian, negara ini pernah menggemparkan Eropa ketika menjadi juara Piala Eropa 2004.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com