"Pertandingan tadi begitu ketat. Tensi pertandingan begitu tinggi. Kita sama-sama ingin meraih kemenangan," ujar Ismail usai pertandingan, Rabu (05/03/2014).
Ismail mengungkapkan, di babak pertama anak asuhnya bermain kurang lepas sehingga tidak bisa mengembangkan permainan. Pemain seringkali salah passing dan selalu gagal dalam penguasaan bola. Alhasil selama babak pertama permaianan dikuasi timnas Indonesia.
"Lini tengah tidak berkembang sehingga lini belakang lebih banyak di tekan lawan," ucapnya.
Baru setelah turun minum, lanjutnya, anak asuhnya dapat menguasai bola lebih banyak dan menekan pertahanan timnas Indonesia. Namun sayang akibat keputusan wasit yang kurang cermat, timnya harus kembali kebobolan lewat titik putih.
Ia menilai gol pertama seharusnya tidak disahkan wasit, sebab sudah lebih dulu terjadi pelanggaran. Gol kedua juga seharusnya tidak penalti, karena pelanggaran terjadi di luar garis.
"Saya kecewa dengan kualitas wasit, keputusanya merugikan tim," tandasnya.
Terlepas dari kinerja wasit, Ismail juga menyoroti intimidasi suporter yang melakukan pelemparan terhadap pemainya di lapangan. Menurutnya, tindakkan tidak suportif tersebut tidak seharusnya dilakukan karena mengganggu pertandingan dan mental pemainya.
"Di awal saya berharap pertandingan berjalan dengan aman, tapi ternyata mengecewakan. Suporter tidak berperilaku sportif," jelasnya.
Seperti diketahui, dalam uji coba pertama yang digelar di Stadium Maguwoharjo Sleman, Rabu (05/03/2014) malam, Timnas Indonesia U-23 mengalahkan Timnas Malaysia U-21 dengan skor 3-0. Gol kemenangan Garuda Muda dicetak oleh Bayu Gatra (22,28) dan Rizky Pelu (40).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.