Menurut Daily Mail, sejumlah saksi menyebut 30 laki-laki yang diduga suporter Napoli masuk ke restoran mengenakan syal menutup wajah mereka dan berteriak dalam bahasa Italia.
"Mereka bernyanyi dan membuat masalah di jalanan. Lalu mereka masuk. Aku sangat takut. Mereka mulai mengayunkan sabuk dan para pelanggan sangat ketakutan," kata seorang pergawai Piebury Corner, Emily Gould.
Setelah para pria tersebut masuk, sekitar 50 pelanggan merunduk untuk melindungi diri mereka.
"Ada darah di lantai. Tapi polisi bilang kami belum bisa membersihkannya karena proses investigasi masih berjalan. Kerusakan di toko cukup banyak, karena meja dan kursi rusak," kata Gould.
Sementara itu Paul Campbell selaku pemilik Piebury Corner memastikan kejadian itu tak dipicu provokasi dari dalam restoran tersebut. Apalagi, menurut Campbell sebelum kejadian itu, sejumlah fans Napoli pun sudah ada di dalam Piebury Corner tanpa masalah.
"Beberapa fans Napoli datang dan bersenang-senang tanpa merepotkan orang lain. Lalu sejumlah kecil fans datang dan menciptakan kerusuhan serta mengangkat kursi dan meja. Ada tiga gadis kecil duduk dekat saya dan orang-orang itu merampas kursi di dekat mereka," jelas Campbell.
"Saya rasa mereka asal saja masuk ke tempat ini karena restoran sedang ramai dan mereka ingin berkelahi," lanjut Campbell.
Korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Whittington di London Utara adalah seorang pria berusia sekitar 40 yang mengalami luka gores di bagian kepala. Pun begitu, juru bicara London Ambulance Service menyebut luka yang diderita si pria tak terlalu serius.
Identitas para pelaku penyerangan ini sendiri belum diketahui. Polisi hanya mengatakan, bahwa insiden itu berkaitan dengan pertandingan antara Arsenal dan Napoli itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.