KOMPAS.com - Jurnalis senior La Gazzetta dello Sport, Luigi Garlando, menilai AC Milan terbebani oleh kepergian Sandro Tonali dan Paolo Maldini. Stefano Pioli pun kini dihakimi.
AC Milan dan sang pelatih, Stefano Pioli, diberitakan oleh sejumlah media Italia akan berpisah pada akhir musim 2023-2024.
Kabar tersebut muncul tak lama usai AC Milan asuhan Stefano Pioli disingkirkan AS Roma pada perempat final Liga Europa 2023-2024.
"Jadi, perlu dicatat bahwa Milan versi Pioli sudah tidak ada lagi," tulis wartawan La Gazzetta dello Sport, Luigi Garlando, dalam kolomnya.
Pioli yang membawa Milan juara Liga Italia 2021-2022, kini seperti kehilangan kendali atas timnya sendiri.
Padahal, Pioli sudah mempersiapkan taktik khusus dengan menempatkan Davide Calabria sebagai gelandang pada leg kedua perempat final Liga Europa kontra Roma.
Baca juga: AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa
Sang pelatih kelahiran Parma itu juga meminta pemain Milan untuk bersatu padu membuat lingkaran di tengah lapangan Stadion Olimpico dalam sesi latihan jelang duel kontra Roma.
Segala upaya telah dicoba Pioli untuk memotivasi dan mengangkat performa Milan.
Hasilnya, tim beralias Il Rossoneri (Si Merah-Hitam) takluk 1-2 oleh 10 pemain Roma di Olimpico, melengkapi derita kekalahan 0-1 pada leg pertama di San Siro.
Hasil mengecewakan itu disebut terjadi bukan karena Pioli "dikhianati" pemain Milan.
Luigi Garlando merasa bahwa masa Pioli dengan Rossoneri memang telah memasuki ujung. Sehingga, apa pun yang dilakukan seperti terbentur tembok penghalang.
"Bukan karena para pemain bermain melawannya (Pioli) atau karena sang pelatih tiba-tiba membuat kesalahan, tapi karena siklusnya berakhir dan setelah bertahun-tahun hidup berdampingan, hubungan berubah, mereka menjadi renggang," tulis Luigi Garlando.
Sebelumnya, Pioli disebut akan bisa terus menjalani kontraknya di Milan sampai Juni 2025 jika mampu memastikan tim finis di tangga kedua Liga Italia serta menjadi kampiun Liga Europa 2023-2024.
Baca juga: Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung Disidang Ultras di Olimpico
Target Milan besutan Pioli untuk menjuarai Liga Europa 2023-2024 dipastikan telah meleset.
Memenangi partai derbi kontra Inter pada Senin (22/4/2024) dan menempati peringkat dua Serie A Liga Italia 2023-2024 disebut tidak akan bisa menolong Pioli.
Milan pun sudah gencar dikaitkan dengan sejumlah nama pelatih, mulai dari Julen Lopetegui, Paulo Fonseca, Christophe Galtier, hingga Marcelo Gallardo.
Nama eks pilar Milan kala menjuarai Liga Italia 2010-2011, Mark van Bommel, yang kini menukangi Antwerp, juga masuk bursa kandidat pengganti Pioli.
Pioli kini ibarat kambing hitam dari kegagalan Milan menutup musim 2023-2024 dengan raihan prestasi membanggakan.
Ia dianggap tidak mampu memaksimalkan investasi besar pada musim panas 2023 silam. Usai menjual Sandro Tonali ke Newcastle, Milan memang jadi punya keleluasan untuk berbelanja di bursa transfer.
Pada musim panas tahun lalu Rossoneri di antaranya mendatangkan Christian Pulisic, Tijjani Reijnders, Ruben Loftus-Cheek, Yunus Musah, dan Noah Okafor.
Namun, Luigi Garlando menilai tak adil untuk membebankan semua kesalahan kepada Pioli seorang diri.
Menurutnya, kebijakan manajemen juga ikut andil dalam penurunan yang dialami Milan musim ini.
"Kesalahan dari keruntuhan ini harus ditanggung bersama oleh semua komponen tim. Pioli tetap menjadi salah satu pelatih Italia terbaik dan akan dikenang sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah Milan," tulis Luigi Garlando dalam kolomnya.
Sang jurnalis La Gazzetta dello Sport menyebut Milan gagal menemukan pengganti untuk Sandro Tonali, nyawa permainan tim di lini tengah pada rentang 2020-2023.
Kekosongan posisi yang ditinggalkan Paolo Maldini juga dinilai memberatkan langkah Milan untuk menjalani musim 2023-2024.
Seperti diketahui, Maldini dipecat dari posisinya sebagai Direktur Teknik Rossoneri pada Juni 2023 silam.
Posisi Direktur Teknik Milan memang segera diisi oleh Antonio D'Ottavio pada Juli 2023. Namun, peran Maldini sebagai titik referensi bagi pemain muda belum bisa digantikan.
Milan lalu seperti tersadar akan kebutuhan figur berpengalaman di ruang ganti ini dan mengangkat Zlatan Ibrahimovic sebagai penasihat senior pada Desember 2023.
Kehadiran Zlatan paralel dengan perbaikan hasil Milan pada paruh kedua musim.
"Seperti yang diperkirakan pada musim panas (2023), kekosongan Maldini membebani. Pioli kekurangan partner diskusi dalam hal teknis dan kehadiran seorang referensi untuk pemain."
"Bagi (Theo) Hernandez, salah satu yang tampil paling mengecewakan, bertukar kata dengan Paolo saja sudah cukup untuk membuat dia senang," tutur Luigi Garlando.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.