KOMPAS.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Kompetisi Liga 1 berkirim surat kepada PSSI untuk relaksasi implementasi penggunaan pemain U23 pada gelaran Liga 1 2023-2024.
PSSI akhirnya mengabulkan permohonan amandemen regulasi kompetisi pasal 22 ayat 3.
Sehingga regulasi memainkan satu pemain U23 starting selama 45 menit dihapuskan mulai laga pekan ke-27.
Hal itu demi mendukung Timnas U23 Indonesia yang akan berjuang di Piala Asia U23 2024 sehingga klub dapat melepas beberapa pemainnya pada April mendatang.
Baca juga: PSBS Biak Promosi ke Liga 1, Berkat Campur Tangan Tuhan
Seperti dikutip laman resmi kompetisi, lewat surat yang diterbitkan PSSI pada 26 Februari 2024 dan bernomor 824/UDN/536/II-2024, menyebutkan bahwa permohonan untuk dilakukan amandemen regulasi kompetisi pasal 22 ayat 3 telah disetujui.
1. PSSI menyetujui untuk dilakukannya amandemen pada regulasi kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 pasal 22 ayat (3):
2. Implementasi ini berlaku mulai dari week 27 BRI Liga 1 2023/2024 tanggal 1 Maret 2024 hingga berakhirnya kompetisi BRI Liga 1 2023/24.
Baca juga: Reaksi Menpora soal Klub Liga 1 Tolak Lepas Pemain ke Timnas U23
Perubahan regulasi soal pemain U23 seperti yang diharapkan pelatih Persib Bojan Hodak yang mengutarakan solusi terbaik agar klub bisa turut mendukung Timnas Indonesia di pentas Piala Asia U23 2024.
“Saya mengatakan bahwa jika mereka ingin menggunakan pemain U-23 kami, kami tidak mempermasalahkan itu,” sebut Hodak.
“Namun jika mereka memanggil Kakang dan Beckham, kami tidak punya pemain U23 lainnya yang selevel dengan mereka,” paparnya.
Baca juga: Dukung Timnas U23 Indonesia, PT LIB Minta PSSI Hapus Satu Aturan di Liga 1
Bagi Hodak kebijakan tersebut adalah keputusan yang adil bagi klub yang masih harus berkompetisi hingga bulan Mei.
“Jadi dalam kasus ini, akan adil jika selama mereka berada di tim nasional, kami tidak harus memainkan pemain U23 sejak menit pertama.”
“Dalam kasus ini, itu akan adil. Karena ini bagus untuk kedua belah pihak. Mereka bisa mendapatkan pemain, lalu kami tidak terdampak di sisa laga di musim ini. Jadi ini win-win solution untuk kedua belah pihak,” bebernya.
Baca juga: Darurat VAR Liga 1: Wasit Salah Beri Kartu Merah Pemain Persib, Gol Bau Offside
Pelatih Persib asal Kroasia ini pernah merasakan menjadi pelatih Timnas U20 Malaysia bagaimana klub tak bisa melepas begitu saja pemain-pemain mudanya.
Sehingga ia turut mengerti apa yang dirasakan Shin Tae-yong bahkan federasi saat klub-klub menolak melepas pemainnya ke timnas.
“Saya pernah bekerja di timnas Malaysia U-20. Saya pernah mengalami situasi ini,” kesannya.
“Tetapi dalam kasus ini, jika kami mengizinkan mereka (gabung timnas), maka akan adil jika PSSI juga membantu kami. Jadi nanti pada akhirnya ini akan bagus bagi sepak bola, bagus bagi untuk tim nasional dan bagus bagi semuanya,” bebernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.