KOMPAS.com - Tahun 2023 akan segera berakhir. Bagi penikmat sepak bola, berakhirnya tahun 2023 bukan berarti akhir menjadi kompetisi Liga 1 2023-2024.
Sebab, masih ada 10 pekan pertandingan yang dilanjutkan pada tahun 2024.
Sepanjang tahun ini, telah diselenggarakan 23 pekan pertandingan dengan sembilan pertandingan per pekannya.
Namun, ada dua laga yang ditunda, yakni laga pekan ke-20 antara Persebaya Surabaya vs PSIS Semarang dan laga pekan ke-21 antara Persis vs Madura United.
Baca juga: Ironi Perjalanan Sang Juara Bertahan PSM di Liga 1 2023
Dari 205 pertandingan yang sudah dijalani, total ada 1.144 kartu yang telah keluar dari kantong wasit.
Sebanyak 973 di antaranya adalah kartu kuning, 27 kartu merah tidak langsung, dan 18 kartu merah langsung. Selain itu, total ada 72 penalti yang telah diberikan oleh wasit sejauh ini.
Berikut ini fakta-fakta menarik lainnya yang sudah dirangkum Kompas.com
Nendi Rohaendi menjadi wasit yang paling rajin mengeluarkan kartu kuning. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya nyaris 100.
Baca juga: Kaleidoskop 2023: Momen Bersejarah Indonesia Vs Argentina Tanpa Messi
Wasit asal Bandung itu mengeluarkan total 96 kartu kuning dari 17 pertandingan di Liga 1 2023-2024. Lima kali mengusir pemain dengan kartu merah sebanyak lima kali, empat kartu merah tidak langsung, dan satu kartu merah langsung serta memberikan enam kali tendangan penalti.
Wasit lain yang mengeluarkan kartu kuning fantastis adalah Yasep Tandis dengan 84 kartu kuning dari 14 pertandingan. Ginanjar Latief dengan 78 kartu kuning dari 13 laga, serta Heru Cahyono dengan 68 kartu kuning dari 14 laga.
Sejauh ini, ada empat wasit yang paling banyak mengeluarkan kartu merah, yakni Aidil Azmi, Nendi Rohaendi, Ginanjar Rahmat Latief, dan Bangkit Sanjaya.
Aidil Azmi telah mengeluarkan lima kartu merah dengan rincian tiga kartu merah tidak langsung dan dua kartu merah langsung.
Tiga nama lainnya mengeluarkan empat kartu kuning tidak langsung dan satu kartu merah langsung.
Ginanjar Rahmat Latief total sudah 9 kali menunjuk titik putih saat pertandingan. Ia memberikan dua penalti pada laga pekan ke-3 Bali United vs Madura United.
Kemudian, masing-masing satu penalti pada laga pekan ke-8 Madura United vs Persija, laga pekan ke-9 Persis Solo vs Bali United.
Lalu, laga pekan ke-12 Persik vs Persija, pekan ke-13 Borneo FC vs PSM, pekan ke-17 Arema FC vs Madura United, pekan ke-18 Bhayangkara FC vs PSIS, dan terakhir pekan ke-22 Madura United vs Barito Putera.
Baca juga: Wasit Jepang di Mata Pelatih Asing Liga 1: Undang Apresiasi, Tetap Ada Protes
Menariknya, dari 9 penalti, lima di antaranya melibatkan Madura United. Tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu mendapatkan 3 hukuman penalti dan 2 hadiah penalti dari Ginanjar Rachmat Latief.
Total Arema FC mendapatkan 9 kali hadiah penalti. Semuanya berhasil dikonversi menjadi gol Gustavo Almeida, sang raja penalti.
Bersamaan dengan banyaknya penalti yang diterima Arema FC, Gustavo Almeida selalu maju menjadi algojo.
Ia telah mengeksekusi 7 penalti dan berhasil memaksimalkan semuanya menjadi gol. Namun, saat ini pemain asal Brasil itu tercatat sebagai pemain Persija Jakarta sejak putaran kedua.
Jika Arema FC tim paling beruntung, PSIS adalah tim paling sial karena 8 kali dihukum penalti oleh wasit.
Dua dari delapan penalti tersebut berhasil diselamatkan oleh kiper Adi Satryo. Itu menjadikannya kiper dengan penyelamatan penalti terbanyak sejauh ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.