Potret Langka Riangnya Anak-Anak di Piala Dunia U17 2023 Indonesia

KOMPAS.com - Piala Dunia U17 2023 Indonesia memberikan warna baru bagi penikmat sepak bola di Indonesia, khususnya bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki anak-anak.

Seperti diketahui di Indonesia sepak bola lebih dari sekedar olahraga.

Namun juga menjelma menjadi kultur dan budaya di masyarakat.

Bahkan bagi sebagian suporter yang punya militansi tinggi, klub kesayangan sudah menjadi bagian identitas.

Karena itu, iklim sepak bola Indonesia sangat kompetitif, lekat dengan rivalitas, perang urat syarat dan ketegangan.

Baca juga: 400 Ribu Orang Sudah Ramaikan Piala Dunia U17 2023 Indonesia

Hal ini membuat pertandingan sepak bola di stadion-stadion Indonesia dianggap tidak ramah dengan anak dan wanita.

KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Didampingi orang dewasa suporter cilik Timnas Indonesia riang gembira mendukung laga ketiga babak penyisihan Grup A Piala Dunia U17 2023 Indonesia melawan Maroko yang berakhir dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) malam.

Baca juga: 400 Ribu Orang Sudah Ramaikan Piala Dunia U17 2023 Indonesia

Akan tetapi Piala Dunia U17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya jauh dari kesan tersebut. Penyelenggaraannya begitu bersahabat anak-anak dan wanita.

Hal tersebut terlihat dari banyaknya jumlah pasangan keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak yang hadir ke stadion. Jamak diantaranya usia-usia balita dan usia kanak-kanak.

KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Didampingi orang dewasa suporter cilik Timnas Indonesia riang gembira mendukung laga ketiga babak penyisihan Grup A Piala Dunia U17 2023 Indonesia melawan Maroko yang berakhir dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) malam.

Dari pantauan Kompas.com suporter cilik begitu ceria berjalan santai dengan bebas namun tetap dengan pengawasan orang tuanya untuk menyaksikan pertandingan.

Sebuah pemandangan yang langka ditemukan dalam pertandingan resmi sepak bola.

KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Didampingi orang dewasa suporter cilik Timnas Indonesia riang gembira mendukung laga ketiga babak penyisihan Grup A Piala Dunia U17 2023 Indonesia melawan Maroko yang berakhir dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) malam.

Salah satu suporter Indonesia yang mengajak keluarganya adalah Idris. Ia mengajak istri dan anaknya yang berusia 3,5 tahun saat pertandingan Indonesia U17 melawan Maroko, Kamis (16/11/2023) lalu.

Sebelumnya ia datang sendiri pada laga perdana dan pembukaan.

Namun laga selanjutnya sang anak dan istri ingin ikut menyaksikan.

Sebagai orang yang dekat dengan sepak bola Indonesia, ia mengaku sebenarnya ada kekhawatiran mengajak anak dan istri ke stadion. Namun pengalaman di laga pertama menyakinkannya.

“Aslinya masih tetap ada rasa khawatir, tapi saya percaya dengan keamanan disini,“ ujar pria berusia 29 tahun tersebut kepada Kompas.com.

“Ini sudah dua kalinya, yang pertama saya menonton sendiri. Cuma ini anak saya ingin ikut menyaksikan jadi saya akhirnya ajak juga,“ imbuhnya.

KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Didampingi orang dewasa suporter cilik Timnas Indonesia riang gembira mendukung laga ketiga babak penyisihan Grup A Piala Dunia U17 2023 Indonesia melawan Maroko yang berakhir dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) malam.

Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya memang totalitas dalam menyelenggarakan Piala Dunia U17 2023. Pihak LOC, PSSI, Pemkot Surabaya, Kepolisian dan pihak-pihak terkait bersinergi untuk menjadikan Stadion GBT sebagai venue yang membanggakan.

Keamanan dan kenyamanan pun menjadi faktor yang mendapatkan perhatian penuh.

KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Didampingi orang dewasa sejumlah siswa SSB menjadi suporter cilik Timnas Indonesia riang gembira mendukung laga ketiga babak penyisihan Grup A Piala Dunia U17 2023 Indonesia melawan Maroko yang berakhir dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) malam.

Selama Piala Dunia U17 2023 berlangsung, Stadion GBT steril dari pihak-pihak tidak berkepentingan.

Kepolisian menurunkan 3.276 personel untuk keamanan.

Petugas keamanan pun disiagakan di beberapa penjuru Kota Surabaya, seperti Bandara Juanda, hotel-hotel, rute menuju stadion serta lokasi kegiatan di Stadion GBT.

Selain itu penggunaan kendaraan pribadi juga sangat dibatasi orang-orang penting atau tamu VIP. Suporter umum diarahkan untuk menggunakan sarana shuttle bus. Sehingga Stadion yang terletak di Benowo tersebut tampak lebih luas.