BANGKALAN, KOMPAS.com - Madura United kerap "kehabisan bensin" ketika memasuki putaran kedua kompetisi.
Tanda-tanda tersebut sudah mulai dirasakan begitu Liga 1 2023-2024 musim ini memasuki pertengahan musim. Madura United mengalami kekalahan tiga kali beruntun di kandang oleh Borneo FC, Dewa United, dan terakhir kandas oleh Persib Bandung.
Menurunnya prestasi Madura United di putaran kedua sudah menjadi mitos yang banyak diprediksi pengamat.
Hal tersebut mengacu berdasarkan data statistik yang dominan dalam pencapaian mereka di setiap musim.
Musim Liga 1 2017, Madura United perkasa di putaran pertama menempati posisi dua klasemen (32 poin). Namun, di akhir musim mereka harus puas di peringkat enam (60 poin).
Baca juga: Madura United Vs Persib, Tiga Kali Kalah di Kandang Ini Dalih Pelatih
Begitu juga musim 2018, Madura mengakhiri putaran pertama di empat besar (26 poin), tetapi kembali merosot di putaran kedua dengan menempati posisi delapan (48 poin).
Musim 2019 dan 2021-2022 terbilang stabil. Namun, pada musim Liga 1 2022-2023, Sape Kerrab bisa berada di peringkat ketiga di putaran pertama, tetapi mereka banyak kehilangan poin di putaran kedua dan harus rela finis di posisi delapan klasemen.
Statistik Madura United dalam pencapaiannya di putaran satu dan dua selama kompetisi era Liga 1 :
Liga 1 2017 : pos 2, 32 pts / pos 6, 60 pts
Liga 1 2018 : pos 4, 26 pts / pos 8, 48 pts
Liga 1 2019 : pos 3, 30 pts / pos 3, 53 pts
Liga 1 2021-2022 : pos 10, 21 pts / pos 9, 41 pts
Liga 1 2022-2023 : pos 3, 33 pts / pos 8, 51 pts
Liga 1 2023-2024 : pos 3, 31 pts / ?
Baca juga: Madura United Vs Persib, Bojan Hodak Ungkap Masalah dari Kemenangan Sulit di Bangkalan
Pelatih Madura saat ini Mauricio Souza tidak percaya mitos yang menyebutkan timnya selalu kehabisan bensin di putaran kedua.