Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Akselerasi Ekosistem dan Prestasi Melalui Kepemimpinan Olahraga

Kompas.com - 26/10/2023, 17:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tiga tantangan ini merepresentasikan kondisi ekosistem olahraga di Indonesia. Masih ada waktu 22 tahun untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Terlebih, saat ini Indonesia sedang menuju bonus demografi. Olahraga menjadi salah satu pilar penyokong dan simbol kemajuan sebuah negara.

Tiga strategi mempercepat akselerasi

Kepemimpinan olahraga perlu mengambil sikap aktif dan merumuskan kebijakan yang holistik serta praktis agar olahraga Indonesia bisa terus berkembang. Ada tiga strategi yang bisa dilakukan oleh pemimpin olahraga.

Strategi pertama adalah memadukan olahraga dan hiburan. Cara ini sedang tren di Indonesia berkat inisiatif para influencer dan artis Indonesia dalam menggaungkan semangat olahraga.

Misalnya Vindes Media telah menggelar dua event olahraga, yaitu Tiba-tiba Tenis, Tepok Bulu, dan Bahkan Voli. Ketiga event ini berjalan sukses dan mampu mencuri perhatian masyarakat Indonesia.

Selain Vindes, Rans Entertainment juga menggelar hal serupa. Bekerja sama dengan SCTV, Rans Entertainment menggelar Turnamen Olahraga Selebritis Indonesia.

Program ini juga sukses meraih atensi rakyat Indonesia. Tidak hanya itu, Rans Entertainment juga menggelar Lagi-lagi Tenis yang mendapat dukungan dari Pertamina. Event tersebut melibatkan legenda tenis Indonesia, Yayuk Basuki dan Angelique Widjaja.

Dengan atensi yang didapatkan dari event tersebut, sportainment berhasil menggiring masyarakat untuk lebih menyukai olahraga. Terbukti dari penjualan tiket yang laku keras.

Event sportainment ini juga bisa menjadi ajang agar atlet-atlet Indonesia lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Strategi kedua adalah dengan mengintegrasikan sport science dalam pengembangan talenta. Sport science bisa mengarahkan pengembangan talenta kita berdasarkan data psikologis, medis, gizi, dan lain sebagainya.

Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia, Hasrul Benny Harahap, menegaskan bahwa sport science sangat dibutuhkan dalam meningkatkan prestasi olahraga.

Peran banyak stakeholder menjadi urgen untuk bisa menerapkan sport science. Misalnya universitas bisa mendidik generasi muda di bidang ini agar bisa berkontribusi di bidang olahraga.

Ini pun sudah dilakukan oleh Universitas Negeri Surabaya, di mana mereka mengembangkan Sport and Exercise Research Center (SERC) beserta program Sentra Pembinaan Olahraga Pelajar (SPOP).

Tidak hanya universitas, federasi olahraga juga ikut mengembangkan sport science. PSSI mempersiapkan training camp dan sport science agar sepakbola Indonesia lebih maju.

Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) membantu menggelontorkan dana sebesar 7,3 juta dollar AS yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan lapangan sepakbola, lapangan sepakbola pantai, dan lapangan futsal. Lapangan-lapangan tersebut akan terintegrasi dengan penerapan sport science.

Strategi ketiga adalah melakukan pengembangan talenta secara berkelanjutan. Pemerintah harus menjadi leading sector bagi manajemen talenta dari hulu ke hilir.

Ia bisa mengawasi bibit muda sejak dari sekolah dasar. Dari situ, dengan dikombinasikan sport science, pemimpin olahraga dapat menarik talenta muda yang memenuhi kriteria yang diperhitungkan.

Kita bisa ambil pelajaran bagaimana Spanyol mengembangkan talenta sepakbolanya. Menurut Spesialis Senior dalam Pengembangan Olahraga LaLiga, Carlos Casal, kuncinya terletak pada kemitraan antara klub lokal dengan sekolah.

Setelah menguatkan kemitraan, kemudian pemimpin olahraga membangun jaringan internasional untuk mengetahui best practices di liga-liga besar.

Namun ia juga menegaskan bahwa berbeda negara, kebijakannya juga berbeda. Ketika ia terlibat dalam pengembangan talenta di Tiongkok, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan. Artinya, olahraga menjadi bagian penting bagi pendidikan Tiongkok.

Pemimpin katalisator ekosistem

Tiga strategi ini bisa kita lakukan apabila pemimpin olahraga kita mampu membuat ekosistem olahraga yang sistemik.

Indonesia memiliki 66,2 juta jiwa penduduk berusia 0-14 tahun dan 22,16 juta jiwa yang berusia 15-19 tahun. Ada banyak potensi atlet-atlet di dalam jumlah tersebut yang bisa kita latih hingga menjadi atlet profesional di kancah dunia.

Pemerintah tidak bisa sendiri dan harus mengajak berbagai stakeholder. Artinya, setiap stakeholder harus berkolaborasi menciptakan ekosistem talenta olahraga Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com