Perlu diketahui awalnya aksi Arek Malang hanya menyuarakan tuntutan agar Arema FC mundur dari kompetisi Liga 1.
Hal itu sebagai bentuk empati terhadap 135 korban jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan pada yang terjadi 1 Oktober 2022 di depan Kantor Arema FC, Minggu (29/1/2023) lalu.
Namun, aksi tersebut berjalan tidak kondusif. Tiba-tiba terjadi pelemparan batu dan benda keras. Mereka juga mencopot logo Arema FC dan membakarnya.
Hal itu membuat gesekan antara suporter dengan keamanan di kantor manajemen Arema FC tak terhindarkan, membuat kaca official store Arema FC hancur dan beberapa orang mengalami luka-luka.
Aksi ini membuat polemik di internal suporter Arema, Aremania, karena banyak yang tidak setuju dengan aksi berujung perusakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.