KOMPAS.com - Alarm bahaya tim juara Liga 1 2022-2023, PSM Makassar, telah berbunyi untuk segera bangkit keluar dari tren negatif musim 2023-2024 ini.
Dalam kurun waktu 19 hari dengan lima pertandingan, hasilnya berujung dengan kekalahan beruntun.
Tiga kekalahan dialami di Liga 1 2023-2024 dan dua kekelahan terjadi saat menjalani babak penyisihan Grup H Piala AFC 2023-2024.
Kekalahan pertama PSM terjadi saat babak penyisihan grup Piala AFC melawan tim wakil Vietnam Hai Phong FC (3-0) di Vietnam. Selanjutnya, PSM kalah dalam dua laga away Liga 1 saat dijamu Borneo FC (1-0) dan PSIS Semarang (2-1).
Baca juga: Wiljan Pluim Didepak PSM, Bernardo Tavares Buka Suara
Kemudian, tim kalah telak dari Sabah FC pada babak penyisihan grup Piala AFC (0-5) di kandang.
Terbaru, PSM kembali dipermalukan Madura United pada pekan ke-15 Liga 1 2023-2024 dengan skor akhir 0-2 di kandang sendiri Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, Minggu (8/9/2023) sore.
Dengan hasil buruk tersebut, tim menempati posisi dasar klasemen sementara Grup H Piala AFC 2023-2024 dengan poin 0 dari dua kekalahan.
Di Liga 1 2023-2024, PSM mendekati zona degradasi, yaitu posisi ke-13 dengan perolehan 18 poin.
Baca juga: Mogok Main, Pluim Dipecat PSM
Pelatih PSM Bernardo Tavares menjelaskan tim sebenarnya mempunyai peluang, bahkan kadang lebih banyak dari lawan. Namun, peluang tersebut tidak dapat dimanfaatkan pemain dengan baik.
Menurut dia, dalam sepak bola jika tidak dapat mengonversi peluang-peluang menjadi gol tentu akan dimanfaatkan lawan dalam menciptakan peluang gol lawan.
Namun, ia tetap mengapresiasi Rasyid Bakrie dkk yang tetap menunjukkan attitude-nya sebagai pemain profesional dengan bermain pantang menyerah.
"Saya ucapkan terima kasih terlepas dari hasil. Saya ucapkan terima kasih kepada suporter yang datang membuat atmosfer bagus di stadion dimasa-masa sulit, inilah saya bisa lihat sejatinya suporter tersebut," tutur pelatih asal Portugal itu.
Baca juga: Hasil PSM Makassar Vs Madura United, Laskar Sappe Kerrab Menang 2-0
Bernarado Tavares mengatakan pertandingan yang sudah dijalani tidak dapat diubah. Kini saatnya tim bergerak untuk melanjutkan kompetisi.
Ia mengajak tim berjuluk Juku Eja kembali move on untuk bekerja dan belajar lagi menatap pertandingan selanjutnya.
"Ini juga tidak mudah bagi saya, lima kekalahan beruntun pertama kali saya alami. Game sudah selesai kami tidak bisa mengubah apa-apa lagi dari pertandingan ini," ujar pelatih berlisensi UEFA Pro itu.
"Saya tidak akan menyerah kalau pemain tidak menyerah. Kami tidak akan menyerah," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.