Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBON Jadi Patron untuk Pembinaan Olahraga

Kompas.com - 09/10/2023, 06:00 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.com - Prestasi olahraga Indonesia tidak terlepas dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Karena itu, DBON sudah tepat sehingga tidak perlu diubah.

Hal tersebut disampaikan Profesor Olahraga Prof. Dr. Tandiyo Rahayu M.Pd. Dia menggambarkan DBON sebagai suatu pencapaian luar biasa karena memiliki akurasi tinggi, manfaat konkret, dan hasil yang nyata.

Pernyataan tersebut berkaca dari hasil tim Indonesia di Asian Games 2022 di Hangzhou, China.

Baca juga: Menpora Akan Evaluasi Hasil Indonesia di Asian Games

Sejauh ini tujuh medali emas, 11 medali perak, dan 18 medali perunggu yang diraih skuad Merah Putih sebagian besar berasal dari cabang-cabang olahraga unggulan DBON.

Prof. Tandiyo menegaskan keberhasilan cabang unggulan sesuai dengan DBON yang tercantum dalam Perpres 86/2021 itu saat tampil di Asian Games 2022 tak lepas dari desain yang dibuat.

"DBON sudah menunjukkan hasil, pembinaan mulai menunjukkan hasilnya, utamanya karena terarah, terdesain, dan memiliki prioritas yang jelas," kata Tandiyo.

Tandiyo juga ingin DBON terus dipertahankan meski ada sejumlah pihak menginginkan DBON diubah dan bahkan tak perlu dijalankan.

"Lho, kenapa ada yang mau DBON diubah dan diganti? DBON ini patron yang baik untuk pembinaan olahraga di Indonesia," jelas dia.

Menurut Tandiyo, setidaknya dalam dua tahun belakangan ini, arah olahraga prestasi di Indonesia sudah tepat. Semuanya, lanjut dia, serba terukur dan terencana.

Perempuan yang juga dekan FIK Universitas Negeri Semarang itu juga menggarisbawahi bahwa penilaian terhadap kesuksesan sebuah desain pembinaan olahraga harus dilakukan dengan bijak, terutama ketika melihat jangka waktu yang panjang yang dimiliki DBON.

"Semuanya serba terukur dan terencana. Dan terlalu naif bila menilai keberhasilan sebuah desain pembinaan hanya dalam tiga tahun. Apalagi, sudah jelas bahwa DBON ini adalah sebuah desain yang jangka waktunya panjang," ungkapnya.

"Kuliah satu semester saja harus 16 kali tatap muka. Dievaluasi melalui midsemester di tatap muka kedelapan. Ini baru mulai jalan, kok sudah mau diganti. Mungkin yang mau mengganti tidak paham prinsip pembinaan," tutur dia.

Lebih lanjut, Tandiyo optimistis Indonesia bisa terus berprestasi, khususnya pada Olimpiade Paris 2024.

Dengan sebagian besar cabang olahraga yang berhasil di Asian Games 2022 akan dipertandingkan di Olimpiade Paris, ia meyakini Indonesia masih memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri.

Dalam rangka mendukung persiapan tersebut, para pemangku kepentingan di dunia olahraga di Indonesia harus terus bekerja keras untuk mencapai tujuan prestasi yang lebih besar di panggung internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kylian Mbappe dan Presiden PSG Ribut di Ruang Ganti, Dinding Sampai Bergetar

Kylian Mbappe dan Presiden PSG Ribut di Ruang Ganti, Dinding Sampai Bergetar

Liga Lain
Timnas Putri Indonesia Akan Melawan Singapura pada FIFA Matchday

Timnas Putri Indonesia Akan Melawan Singapura pada FIFA Matchday

Timnas Indonesia
Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Liga Italia
Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Badminton
Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Liga Indonesia
Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com