KOMPAS.com - Bali United akan berhadapan dengan Barito Putera pada pekan ke-10 Liga 1 2023-2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Minggu (27/8/2023) malam.
Laga ini menjadi duel dua pelatih berprestasi di Liga 1 Indonesia, yakni Stefano Cugurra (Bali United) dan Rahmad Darmawan (Barito Putera).
Kedua pelatih pun saling menaruh rasa hormat satu sama lain.
Rahmad Darmawan memuji Stefano Cugurra sebagai pelatih asing yang mampu beradaptasi dengan sepak bola Indonesia dengan sangat baik.
“Dibuktikan dengan kinerja waktu jadi staf pelatih di Persebaya kemudian head coach di Persija dan Bali United. Banyak gelar yang diberikan pada klub yang ditanganinya,” puji pelatih yang biasa disapa RD.
Baca juga: Borneo FC Capai Rekor Terbaik Sepanjang Keikutsertaan di Liga 1, Pieter Huistra Ogah Jumawa
Stefano Cugurra menjadi pelatih asing pertama yang berhasil merengkuh tiga gelar juara Liga 1 Indonesia yakni bersama Persija Jakarta (2018) dan Bali United (2019, 2021-2022).
Namun, perjalanan Teco bersama Bali United musim ini kurang berjalan mulus.
Bali United mengalami masalah konsistensi dan tertahan di posisi ke-8 Liga 1 2023-2024 dengan catatan empat menang, dua seri dan tiga kalah.
Akan tetapi Rahmad Darmawan merasa hal tersebut tidak bisa menjadi tolak ukur. Sebab menurutnya penurunan performa tim di awal musim adalah hal yang lumrah terjadi.
“Kalau toh ada fase transisi mungkin karena pertukaran pemain atau penggantian kebijakan-kebijakan itu kadang-kadang terjadi grafik pelatih bisa menurun. Tapi pengalaman dan kemampuannya bisa dipegang oleh Coach Teco,” kata pelatih berlisensi AFC Pro itu.
“Saya sih sangat respek dengan kualitas Coach Teco karena dibuktikan dengan gelar yang diberikan pada tim yang ditanganinya,” imbuhnya.
Stefano Cugurra juga menaruh rasa hormat yang sama kepada Rahmad Darmawan.
Ia sosok pelatih senior berprestasi yang berhasil mempertahankan eksistensinya pada persaingan lintas generasi.
“Saya masih awal di Indonesia sebagai pelatih fisik dari Persebaya saya lihat dia di Persipura dan juara,” kata pelatih yang biasa disapa Teco.
“Saya juga pernah ke liga Malaysia dan dia juga sudah di liga Malaysia punya nama cukup bagus sebagai pelatih asing di Malaysia. Saya pikir sesama pelatih kita tahu kualitasnya. Kita respect,” imbuhnya.
Rahmad Darmawan sendiri menjadi salah satu pelatih Indonesia dengan gelar juara bergengsi terbanyak.
Kemudian juara Liga Indonesia 2007–2008 dan tiga gelar Piala Indonesia 2007–2008, 2008–2009, 2010 bersama Sriwijaya FC.
Selain itu di level internasional ia mempersembahkan dua medali Perak pada SEA Games 2011 dan 2013
Prestasi-prestasi Rahmad Darmawan memang banyak dicatatkan di masa lampau. Akan tetapi tidak membuat Stefano Cugurra lupa bagaimana sepakterjangnya di belantika sepak bola Indonesia.
“Mungkin di Indonesia sama wartawan dan netijen kadang-kadang lebih puji pelatih asing. Tapi saya tahu beberapa pelatih lokal termasuk Rahmad Darmawan berkualitas sudah pernah juara di Liga,” tegas pelatih asal Brasil.
“Seperti saya bilang dia sudah lama di Barito Putera sudah keluar dan masuk lagi. Saya pikir dia sudah perbaiki timnya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.