Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Datang Liga Italia 2023-2024: Dari Thuram hingga Chiesa, Serasa Masa Jaya Serie A

Kompas.com - 19/08/2023, 07:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Liga Italia akan diramaikan Weah, Thuram, Maldini, Simeone, dan Chiesa. Jangan salah, ini bukan era 1990-an. Mari sambut Serie A 2023-2024!

Seolah-olah penikmat sepak bola menaiki mesin waktu kala melihat jajaran pemain-pemain yang akan meramaikan Serie A Liga Italia 2023-2024

Liga Italia 2023-2024 yang akan bergulir pada 19 Agustus 2023 ini bakal menyuguhkan aksi Weah, Thuram, Maldini, Simeone, Birindelli, dan Chiesa. 

Publik seperti dibawa bernostalgia dengan masa jaya Serie A pada periode 1990-an sampai awal milenium. 

Kala itu, penikmat sepak bola nyaris setiap pekan dimanjakan oleh gocekan George Weah (AC Milan), ketangguhan Diego Simeone (Inter, Lazio) dan Lilian Thuram (Parma, Juventus), aksi Paolo Maldini (AC Milan), serta ketajaman Enrico Chiesa (Sampdoria, Parma, Fiorentina).

Baca juga: Jadwal Pekan Pertama Serie A 2023-2024

Generasi berganti, nama-nama itu muncul lagi menghiasi Serie A 2023-2024. 

Juventus akan mengandalkan Timothy Weah, putra George Weah sang legenda Milan. Di lain sisi, Marcus Thuram, yang merupakan buah hati Lilian Thuram, menjadi andalan baru Inter Milan di sektor depan.

Ya, Serie A kini menjadi liga untuk para putra eks pesepak bola legendaris.

Selain Timothy Weah dan Marcus Thuram, Liga Italia 2023-2024 juga akan menyuguhkan aksi Daniel Maldini (Empoli), Giovanni Simeone (Napoli), serta Samuele Birindelli (Monza).

Daniel merupakan penerus generasi Maldini sedangkan Giovanni Simeone melanjutkan jejak sang ayah, Diego Simeone, di Serie A. 

Bek Monza, Samuele Birindelli, mewarisi kemampuan ayahnya Alessandro Birindelli (Juventus) dalam menyisir area terluar pertahanan sebagai bek sayap.

Ada pula Federico Chiesa, pilar Juventus yang merupakan aktor protagonis Italia saat juara Euro 2020. Ia merupakan putra Enrico Chiesa, figur yang mengantar Parma juara Piala UEFA 1999. 

Baca juga: Timothy Weah ke Juventus: Restu dari Ayah, Sang Legenda AC Milan

"Calcio is back." Jargon itu kencang digaungkan Serie A pada akhir musim 2023-2024.

Calcio, sepak bola ala Italia, diyakini telah kembali menuju titik tertinggi seturut kiprah apik para wakil di pentas antarklub Eropa. 

Seperti diketahui, klub-klub Italia musim lalu menghiasi tiga final kompetisi antarklub Eropa, mulai dari Liga Champions (Inter Milan), Liga Europa (AS Roma), hingga Conference League (Fiorentina).

Partai puncak juga berhasil dicapai oleh skuad muda Italia yang mentas di Piala Dunia U20 2023 Argentina.

Akan tetapi, Italia bernasib apes. Dari sekian final itu, tak ada yang berujung dengan piala untuk Negeri Piza.

Inter, AS Roma, dan Fiorentina sama-sama keok. Di lain sisi, timnas Italia kalah dari Uruguay pada final Piala Dunia U20 2023.

“Ini sebuah pencapaian hebat. Namun, kami mesti ingat untuk tidak kehilangan fokus. Sebab, ada banyak klub-klub lain di Eropa yang memiliki potensi sangat besar,” tutur legenda AC Milan, Franco Baresi, dalam wawancara eksklusif bersama KOMPAS.com.

Konteksnya kala itu adalah Baresi mengomentari fenomena banyaknya tim-tim Italia yang melaju sampai babak akhir kompetisi antarklub Eropa.

Inter dan AC Milan sukses menembus semifinal Liga Champions sementara Juventus serta Roma masuk empat besar Liga Europa.

Stadion Kuno, Pelatih Jempolan

Seperti kata Baresi, klub-klub Serie A memang pantang larut dalam euforia dan nostalgia tentang era jaya.

Sebagai sebuah liga, Serie A masih banyak pekerjaan rumah.

Dengan hanya menyorot satu aspek, yakni stadion, sudah cukup menunjukkan betapa Liga Italia masih tertinggal dari kompetisi elite Eropa lain di Inggris, Jerman, dan Perancis. 

Sebagian besar stadion di Serie A terasa kuno, lantaran terakhir kali mengalami renovasi masif pada tahun 1990, jelang pergelaran Piala Dunia. Saat itu, Negeri Piza menjadi tuan rumah.

Tim Serie A yang sekarang memilki stadion sendiri, bisa dihitung dengan jari.

Juventus (Allianz Stadium), Sassuolo (Stadion Mapei), Cagliari (Sardegna Arena), dan Udinese (Dacia Arena) adalah tim-tim yang punya kemewahan mengelola stadion secara mandiri dan mendapatkan keuntungan dari itu. 

AC Milan masih terus berupaya mencari lahan untuk proyek stadion baru mereka. Di lain sisi, eks pemilik Roma, James Pallotta, bahkan menyerah karena birokrasi yang rumit untuk membangun stadion baru. 

Fiorentina melalui sang bos besar, Rocco Commisso, juga mengutarakan niat membuka stadion anyar. Akan tetapi, lagi-lagi ia menyerahkan perihal ini kepada pemerintah setempat.

Stadion yang representatif diyakini akan turut menunjang kualitas sepak bola Italia, termasuk mendongkrak daya jual hak siar liga. 

Soal kualitas permainan, Italia sejatinya masih memproduksi sepak bola level tinggi. Hal tersebut terbantu dengan keberadaan para jago strategi, sesuatu yang terus bisa dibanggakan Italia. 

Pelatih Man City, Pep Guardiola, seperti diketahui merupakan pengagum berat permainan tim asuhan Maurizio Sarri dan Roberto De Zerbi.

Ketika waktunya luang, Guardiola beberapa kali menyaksikan langsung Sassuolo besutan De Zerbi pada beberapa musim lalu. De Zerbi lantas menggebrak Premier League 2022-2023 bersama Brighton. 

Ketika tak punya stadion kelas satu, harapan Italia saat ini adalah deretan pelatih yang piawai dalam meramu. 

Bagi penyuka sepak bola ofensif, silakan melihat Lazio asuhan Maurizio Sarri atau Atalanta besutan Gian Piero Gasperini. 

Konsep bermain Gasperini juga dibawa oleh para muridnya, yakni Ivan Juric (Torino) dan Raffaele Palladino (Genoa).

Nama-nama itu tadi bisa menggebah label Serie A sebagai liga yang defensif dan pragmatis.

Sarri akan kembali mengandalkan permainan mengalir nan cepat untuk menantang papan atas dan meramaikan persaingan juara. Musim lalu, Lazio asuhan Sarri finis di posisi dua, tepat di bawah Napoli.

Napoli diyakini tak akan mudah untuk mempertahankan gelar juara. Dalam tiga musim belakangan, Serie A selalu memunculkan juara berbeda tiap musimnya, mulai dari Inter (2020-2021), Milan (2021-2022), dan Napoli (2022-2023).

Menilik tren itu, bukan tak mungkin Lazio arahan Sarri membuat sensasi pada Liga Italia 2023-2024.

Tak cuma Lazio, ancaman untuk Napoli juga jelas datang dari tiga raksasa yakni Juventus, Inter, dan AC Milan. 

Juventus musim ini tak mentas di kompetisi antarklub Eropa dan bisa mengerahkan seluruh tenaga untuk hasil terbaik di Serie A.

Di lain sisi, Inter masih mempertahankan poros skuad yang menembus final Liga Champions 2022-2023 silam.

AC Milan, yang musim lalu nyaris terlempar dari empat besar, mencoba memperkuat diri dengan menghamburkan lebih dari 100 juta euro untuk mendatangkan 8 pemain baru.

Serie A memang bukan lagi kompetisi bertabur bintang seperti era terdahulu. Akan tetapi, bukan berarti liga dengan stadion kuno ini tak bisa menyuguhkan aksi-aksi menarik nan seru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com