Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Raja Sapta Oktohari
Ketua Komite Olimpiade Indonesia

Ketua Umum BPP HIPMI periode 2011-2014, PB ISSI 2015-2019, Chief de Mission Indonesia for Rio 2016 Olympic, Indonesia Asian Paralympic Games 2018 Organizing Committee (INAPGOC) Chief, Ketua Komite Olimpiade Indonesia/National Olympic Committee of Indonesia (NOC Indonesia) President periode 2019-2023 dan periode 2023-2026.

Olahraga, Nasionalisme, dan Pentingnya Parenting

Kompas.com - 17/08/2023, 06:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEPANJANG garis sejarah, persaingan antarbangsa menjadi sesuatu yang tak terelakan, sementara peradaban modern memungkinkan rivalitas itu terus terjadi dan berlangsung melalui olahraga.

Prestasi di bidang olahraga dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat serta citra dari satu negara secara keseluruhan.

Dalam konteks nasional, prestasi olahraga yang gemilang dan berjaya dapat menjadi sumber kebanggaan, tidak saja bagi pribadi atau keluarga, tapi juga bagi seluruh bangsa.

Ketika atlet dari satu negara berhasil meraih medali atau prestasi tinggi dalam kompetisi olahraga internasional, tentu dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan mengangkat semangat patriotisme di kalangan masyarakat secara luas.

Prestasi olahraga juga menjadi representasi dan identitas. Atlet yang sukses tentu akan menjadi duta bagi negaranya dan prestasi mereka mencerminkan kualitas dan keterampilan bangsa tersebut di kancah internasional. Hal inilah yang turut membangun citra positif dan identitas kuat bagi negara itu di mata dunia.

Kompetisi olahraga juga sering kali menjadi ajang diplomasi internasional. Negara-negara dapat memanfaatkan olahraga sebagai sarana membangun hubungan yang lebih baik dengan negara lain, meningkatkan dialog, dan menciptakan kesempatan kerja sama di berbagai bidang.

Olahraga juga turut memacu pengembangan atau pembangunan infrastruktur. Persiapan dan penyelenggaraan event olahraga besar, seperti Olimpiade atau Kejuaraan Dunia, kerap kali mendorong lahirnya investasi dalam infrastruktur.

Tentu saja dapat meningkatkan kualitas fasilitas olahraga dan infrastruktur umum di negara penyelenggara, yang pada ujungnya memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Olahraga juga berkaitan erat dengan kesehatan dan gaya hidup. Prestasi olahraga yang menginspirasi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan aktif.

Sesuatu yang dapat mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam olahraga dan aktivitas fisik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesehatan dan gaya hidup masyarakat.

Lebih jauh, olahraga juga berdampak pada peningkatan ekonomi. Prestasi olahraga yang sukses berkorelasi positif pada perekonomian negara.

Misalnya, atlet yang sukses bisa menjadi ikon komersial, menarik sponsor dan investasi ke dalam industri olahraga negara tersebut.

Pastinya, olahraga turut berkontribusi dalam pengembangan talenta muda. Keberhasilan atlet di tingkat internasional dapat menginspirasi generasi muda mengikuti jejak mereka dan kemudian terlibat dalam olahraga secara serius.

Sehingga dapat membantu mengidentifikasi dan mengembangkan bakat-bakat olahraga baru untuk masa depan. Itu artinya, prestasi olahraga tidak hanya menjadi tujuan akhir, tetapi juga alat untuk mencapai tujuan yang lebih luas bagi satu negara.

Pentingnya Parenting

Dalam berbagai kesempatan, baik itu formal maupun informal, ada hal penting yang sering saya kemukakan terkait maju tidaknya prestasi olahraga, yakni pola pengasuhan orangtua terhadap anak, yang belakangan seringkali disebut parenting.

Secara bahasa, arti parenting adalah pengasuhan anak. Lebih tepatnya, parenting adalah sikap dan perilaku orangtua yang melibatkan perasaan serta pola pikir untuk mengasuh anak.

Tujuan utama dari parenting selain untuk merawat, melindungi, serta memastikan keselamatan dan kesehatan anak juga untuk mempersiapkan anak dalam menghadapi masa depannya.

Hal inilah yang menjadi alasan kenapa parenting dan pola asuh anak perlu diperhatikan oleh orangtua sebaik mungkin, termasuk bila ada orangtua yang menginginkan anaknya menjadi atlet berprestasi. Pengalaman mengajarkan kita semua soal itu.

Orangtua memainkan peran yang sangat penting dalam prestasi olahraga anak mereka. Mereka dapat memberikan dukungan moral, motivasi, dan dorongan untuk melatih keterampilan olahraga.

Selain itu, orangtua juga bisa membantu mengatur jadwal latihan, menyediakan sarana dan prasarana, serta memberikan dukungan finansial jika diperlukan.

Selain itu, dukungan emosional dari orangtua dapat membantu anak mengatasi rasa percaya diri dan cemas yang mungkin timbul selama kompetisi.

Semua faktor ini bersama-sama dapat memengaruhi prestasi olahraga anak dan membantu mereka mencapai potensi maksimalnya dalam bidang olahraga.

Terdapat banyak contoh atlet sukses yang prestasinya sangat dipengaruhi atau didukung oleh peran penting orangtua dalam karier olahraganya.

Misalnya, Serena dan Venus Williams. Kedua saudara perempuan ini adalah dua dari pemain tenis paling sukses sepanjang masa.

Ayah mereka, Richard Williams, merupakan sosok yang sangat berperan dalam mengasah keterampilan mereka sejak usia dini.

Richard sebenarnya tidak memiliki pengalaman dalam tenis, tetapi ia belajar sendiri dan melatih kedua anaknya secara intensif. Dukungan dan dorongan dari ibu mereka, Oracene Price, juga sangat berarti dalam kesuksesan mereka di dunia tenis.

Begitu pula Tiger Woods. Sebagai salah satu pemain golf terhebat sepanjang masa, peran ayah Tiger Woods, Earl Woods, sangatlah penting dalam pencapaian prestasi dan membentuk karier golfnya.

Sejak usia dini, Earl menjadi pelatih dan mentor bagi putranya, memberikan dukungan yang kuat dan melatihnya dengan penuh dedikasi. Dorongan dan bimbingan dari ayahnya sangat berpengaruh pada kesuksesan Tiger Woods dalam dunia golf.

Hal yang sama dapat dilihat pada sosok Michael Phelps. Sebagai perenang paling sukses dalam sejarah Olimpiade, Michael Phelps mendapat sokongan atau dukungan besar dari ibu dan ayahnya, Debbie dan Fred Phelps.

Mereka adalah sumber inspirasi dan dukungan yang kuat dalam perjalanan karier perenangnya. Orangtua Michael Phelps selalu mendukungnya untuk berusaha lebih keras dan mendorongnya untuk mencapai prestasi yang luar biasa.

Pesepakbola Cristiano Ronaldo juga demikian. Sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik di dunia, Cristiano Ronaldo memiliki kisah inspiratif tentang bagaimana orangtuanya, terutama ibunya, Maria Dolores dos Santos Aveiro, memberikan dukungan tanpa henti dalam mengembangkan bakat sepak bolanya sejak usia muda.

Meskipun dihadapkan pada kesulitan keuangan, ibunya berusaha keras untuk mendukung karier sepak bola Ronaldo. Hal itu membantu menciptakan salah satu pemain terbaik di generasinya.

Peran orangtua juga dapat dilihat dalam karir Simone Biles. Sebagai salah satu atlet gimnastik paling berbakat dan sukses, Simone Biles memiliki dukungan luar biasa dari kedua orangtua angkatnya, Ron dan Nellie Biles.

Ketika Simone masih kecil, kedua orangtua angkatnya mengambilnya dari panti asuhan dan memberikannya perhatian, dukungan, dan cinta yang dia butuhkan untuk mengembangkan bakatnya dan menjadi salah satu atlet gimnastik terbaik sepanjang masa.

Semua contoh di atas menunjukkan betapa pentingnya peran orangtua dalam membantu mengarahkan dan membimbing karier olahraga anak-anak mereka.

Dukungan, motivasi, dan cinta dari orangtua dapat menjadi pendorong penting bagi prestasi luar biasa atlet di berbagai cabang olahraga.

Di Indonesia, peran orangtua juga memiliki dampak yang sangat penting terhadap prestasi olahraga anak-anak mereka. Ada sejumlah nama yang sudah kita kenal, mereka bisa sukses karena mendapat dukungan yang besar dari orangtua.

Peraih medali emas Olimpiade 1992 Susi Susanti adalah contoh atlet Tanah Air yang memiliki karier cemerlang karena mendapat dukungan penuh dari kedua orangtuanya sejak dia mulai bermain bulu tangkis pada usia yang masih sangat muda

Mereka mengenali bakat dan minatnya dalam olahraga ini, dan memberikan dukungan dan dorongan yang kuat untuk mengembangkan keterampilannya hingga menjadi pemain bulu tangkis terbaik di dunia.

Liliyana Natsir juga adalah atlet yang kariernya menyiratkan pentingnya campur tangan orangtua. Sebagai salah satu pemain bulu tangkis ganda campuran terbaik dalam sejarah, peran orangtua menjadi sangat signifikan dalam mendukung kariernya.

Orang tua Liliyana mendukungnya dengan penuh semangat dan berusaha memberikan segala yang diperlukan untuk mengembangkan bakatnya dalam olahraga bulu tangkis.

Begitu pula dengan legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat. Orangtuanya memiliki peran yang sangat berarti.

Ayahnya, Didin Tarsidi, adalah mantan pemain bulu tangkis yang menjadi pelatih dan membantu melatih Taufik sejak usia muda. Dukungan dan bimbingan ayahnya telah membawa Taufik mencapai kesuksesan di tingkat dunia.

Sama halnya dengan Eko Yuli Irawan sebagai atlet angkat besi Indonesia yang sukses dan meraih medali emas Asian Games dan Kejuaraan Dunia juga karena dukungan besar dari kedua orangtuanya.

Meskipun dari keluarga yang sederhana, orangtua Eko memberikan dorongan dan dukungan moral serta finansial dalam perjalanannya menjadi atlet hebat.

Termasuk Sri Wahyuni Agustiani. Sebagai angkat besi Indonesia yang berhasil meraih medali di Olimpiade dan Kejuaraan Dunia, Sri Wahyuni Agustiani juga dapat dukungan kuat dari kedua orangtua. Mereka memberikan dukungan dan dorongan yang tak tergantikan selama kariernya dalam dunia angkat besi.

Semua contoh di atas menunjukkan bahwa Indonesia, seperti di banyak negara lainnya, peran orangtua sangat penting dalam membantu anak-anak mereka meraih kesuksesan di bidang olahraga.

Dukungan dan motivasi yang diberikan oleh orangtua dapat menjadi kunci bagi prestasi luar biasa atlet di Tanah Air. Sesuatu yang kita harapkan bersama.

Selain itu, yang tak kalah penting juga adalah dukungan dari pemerintah. Pasalnya, dalam konteks usia, scouting atlet itu dimulai sejak usia dini, setidaknya dari umur 8-10 tahun, di level sekolah dasar.

Sehingga selain peran orangtua, menjadi sangat penting atau diperlukan adalah kebijakan relevan dari Kementerian Pendidikan.

Atlet profesional dengan prestasi tinggi tidak mungkin bisa diproses melalui pendidikan reguler. Olahraga itu “by design not by accident”.

Itu artinya, kondisi kita saat ini masih berusaha menemukan atlet, sementara negara-negara lain yang telah maju dalam prestasi olahraga sudah di tahap menciptakan atlet.

Dengan semakin banyak orangtua yang punya kemauan kuat untuk menjadikan anak-anaknya atlet berprestasi, didukung penuh pemerintah lewat kebijakan serta pembangunan Infrastruktur yang memadai, kita dapat memastikan kedepan lebih banyak atlet Indonesia di panggung dunia, menjadi kebanggaan keluarga, bangsa dan negara. Para pahlawan lewat jalur olahraga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

Liga Inggris
Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com