KOMPAS.com - Arema FC akan menghadapi Bali United pada pekan keempat Liga 1 2023-24. Duel bakal berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Jumat (21/7/2023) malam.
Laga ini akan mempertaruhkan nasib tim pelatih Arema FC. Pasalnya, mereka harus bertanggung jawab atas hasil tak memuaskan dalam tiga pekan perdana.
Isu evaluasi pelatih menguat setelah Arema FC takluk 2-5 saat melawan Persik Kediri pada pekan lalu.
Kekalahan telak tersebut memperpanjang hasil buruk karena pada dua pertandingan sebelumnya, Singo Edan kalah 0-1 dari Dewa United dan imbang 3-3 lawan Persib Bandung.
Muncul pertanyaan, siapakah pelatih yang diminta bertanggung jawab jika skenario terburuk terjadi?
Baca juga: Perjalanan Karier Julian Schwarzer Garcia, Kiper Baru Arema FC
Saat ini Arema FC memiliki dua sosok yang dianggap sebagai pelatih dalam diri Joko Susilo dan Putu Gede Dwi Santoso.
Secara resmi posisi pelatih kepala disandang Joko Susilo yang mengantongi lisensi pelatih AFC Pro. Putu Gede menjabat sebagai asisten.
Namun saat latihan dan pertandingan, Putu Gede tampak lebih aktif memberikan instruksi dari pinggir lapangan kepada Dedik Setiawan dkk.
Ia pun didapuk menjadi caretaker pelatih Arema FC setelah kepergian pelatih Javier Roca pada putaran kedua Liga 1 2022-2023.
Sayangnya pada musim ini ia tidak bisa menjabat sebagai pelatih kepala Arema FC karena belum mengantongi Lisensi AFC Pro yang menjadi syarat minimal.
Di sisi lain Joko Susilo juga tetap menjalankan tugas sebagai pelatih kepala.
Ia terpantau rutin mendampingi skuad Singo Edan saat latihan, juga saat sesi jumpa pers sebelum atau sesudah pertandingan.
Namun berdasarkan hierarki staff kepelatihan, tekanan paling besar ditujukan kepada Joko Susilo.
Ia tidak menutup mata dengan hal itu dan mengatakan siap bertanggung jawab.
“Itu normal. Itu sudah ada di perjanjian dan kesepakatan semua ini sudah ada dalam aturan,” ujar mantan asisten pelatih TImnas Indonesia itu.
Baca juga: Batal Rekrut Kiper Timnas Thailand, Arema FC Dapatkan Anak Mantan Penjaga Gawang Chelsea