Rekan seangkatannya ketika itu antara lain Declan Rice, Reece James, Rhian Bewster, dan Eddie Nketiah.
Mason Mount kukuh dan ia akhirnya mendapat kesempatan tersebut perlahan demi perlahan.
Ia secara reguler memperkuat tim U23 Chelsea walau usianya baru 17 tahun ketika itu.
Mount lalu menimba pengalaman di Vitesse (2017-2018) dan Derby County (2018-2019).
Mount belajar banyak bersama legenda Chelsea, Frank Lampard, yang ketika itu melatih Derby.
Apalagi, Derby juga mempekerjakan eks gelandang Chelsea, Jody Morris.
Ia menembus tim utama Chelsea pada musim 2019-2020 terutama karena larangan FIFA yang mencegah The Blues membeli pemain baru dan kehadiran Lampard sebagai pelatih menggantikan Maurizio Sarri.
Di Chelsea, ia membuktikan diri sebagai gelandang serba bisa yang bermain terutama dari posisi "nomor 10".
Namun, Mount juga bisa bermain lebih ke dalam di posisi "nomor 8".
Musim terakhirnya bersama Chelsea lebih banyak dihabiskan dengan cedera tetapi angka-angkanya impresif sebelum itu.
Mount mencatatkan 11 gol dan 10 assist di Premier League pada 2021-2022.
Ia juga telah mencatatkan lebih dari 12.000 menit bermain di Premier League walau baru akan berusia 25 tahun pada Januari nanti.
Dirinya berada di lima besar pemain Chelsea dengan menit bermain terbanyak di bawah asuhan Frank Lampard, Thomas Tuchel, dan Graham Potter.
Di level internasional, Mount telah memperkuat timnas Inggris 36 kali dan mencetak 5 gol sejak membuat debutnya pada September 2019.
Gol pertamanya bagi Three Lions datang pada laga kontra Kosovo di Kualifikasi Euro 2020 pada 17 November 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.