"Premier League telah melakukan ini dengan banyak liga lebih lemah sebelumnya," tulis user bernama Ingy Elmahdy tersebut.
"Para pemain ini tak dipaksa bermain di sana. Mereka mengincar uangnya dan bermain di sana."
Baca juga: Bintang-bintang Eropa Menuju Arab Saudi, 3 Personel Chelsea Segera Susul Ronaldo dkk
Sementara, seorang pembaca dari Amerika Latin mengutarakan hal serupa.
"Liga Amerika Selatan seperti Brasil dan Argentina mengalami ini setiap tahunnya," tulis akun bernama Samuel Bartolomeu.
"Pemain-peman terbaik kami dijual ke klub Eropa dengan menandatangani prakontrak saat mereka berusia 16-17 tahun. Anda hanya merasakan sendiri perbuatan klub-klub Anda."
"Premier League telah belanja besar untuk mendatangkan pemain-pemain terbaik dalam satu dekade terakhir," tutur user Juntin Hurwitz.
"Perbedaannya sekarang adalah ini adalah negara yang melakukannya bukan miliarder invidiual seperti Abramovich, Glazers, Kroenke."
Sementara, user Craig Honeyman di Twitter berujar hal sama.
"Dengan logika ini, LaLiga, Serie A, Bundesliga, dan Ligue 1 seharusnya stop menjual pemain-pemain ke Premier League untuk memastikan integritas kompetisi Eropa tak rusak," cuitnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.