Sevilla Vs Roma, Sang Raja Liga Europa Tak Bikin Mourinho Gentar

KOMPAS.com - Pelatih AS Roma, Jose Mourinho, tak gentar dengan rekor impresif Sevilla di final Liga Europa. 

Jadwal final Liga Europa 2022-2023 mempertemukan Sevilla vs AS Roma yang akan digelar di Puskas Arena, Hungaria, Kamis (1/6/2023) pukul 02.00 WIB. 

Sevilla tercatat sebagai tim tersukses di kompetisi Liga Europa atau yang sebelumnya bernama Piala UEFA. 

Mereka enam kali menembus final Liga Europa pada 2006, 2007, 2014, 2015, dan 2016. Hasilnya, Sevilla selalu keluar sebagai juara.

Baca juga: Final Liga Europa Sevilla Vs Roma: Sejarah 5 Final Eropa Jose Mourinho

Tim-tim yang menjadi lawan Sevilla di partai puncak pun bukan tim sembarangan. Liverpool dan Inter Milan pernah menjadi korban. 

Meski demikian, Jose Mourinho tak gentar dan menilai sejarah apa pun tak berarti saat kedua tim sudah beraksi di lapangan. 

"Menurut saya sejarah tidak berarti, mungkin lawan saya berpikir berbeda. Mereka berpikir bahwa mereka diunggulkan karena sejarah mengatakan demikian," kata Mourinho.

"Kami menghormati itu, tetapi kami berada di final karena kami layak mendapatkannya," ucap Mourinho, dilansir dari Football Italia. 

Baca juga: Sevilla Vs Roma: Totti Percaya karena Kaisar Mourinho

"Bagi mereka, bermain di final Liga Europa merupakan hal yang biasa. Bagi kami, ini merupakan satu peristiwa yang luar biasa," ungkap Mourinho. 

"Untuk para pendukung Sevilla, bermain di final Liga Europa seperti bermain di Spanyol, bagi kami itu adalah sesuatu yang bersejarah," tuturnya. 

Hal yang sama juga dikatakan Jose Mourinho soal statistik pribadinya di final kompetisi Eropa

Mourinho lima kali mengantarkan tim yang dilatihnya ke final pentas Eropa dan selalu menjadi juara. Walau demikian, pelatih asal Portugal itu tak memikirkan statistiknya. 

Baca juga: Mourinho tentang Roma di Liga Europa: Main 14 Laga, Pulang Jam 7 Pagi, Bermain di Dingin

"Sejarah tidak akan membawa Anda kepada kemenangan," kata Mourinho dikutip dari situs resmi UEFA. 

"Anda melihat Real Madrid di final dan Anda berpikir mereka bisa memenangi setiap final. Anda lalu melihat Sevilla dan Anda mengatakan mereka memenangkan setiap final," ucapnya. 

"Namun, pada kenyataannya, sejarah tak pernah memenangi pertandingan. Saya tidak menyukai hal berbau takhayul. Oleh karena itu, saya tidak melihat takhayul bisa menjadi faktor," ungkapnya.