KOMPAS.com - Arema FC serius membangun kekuatan baru untuk kompetisi 2023-2024 setelah serangkaian peristiwa pada musim lalu membuat klub terpuruk.
Salah satu upaya yang dilakukan Arema FC untuk berbenah adalah banyak memulangkan pemain-pemain berlatar belakang putra daerah, seperti Gufroni Al Maruf dan Dicky Agung.
Total, kini ada 11 pemain yang punya latar belakang sebagai putra daerah, termasuk nama-nama lama seperti Dedik Setiawan, Jayus Haryono, Jhon Alfarizi, Teguh Amirudin, dan Dendi Santoso.
Berkumpulnya kembali pemain Malang ini sejalan dengan keinginan pelatih yang sedang berusaha membangkitkan kembali gaya permainan khas Arema FC yang biasa disebut "Malangan".
Baca juga: Alasan Arema FC Pilih Rekrut Gustavo Almeida
Arek-arek Malang yang terkenal berkarakter dan pantang menyerah diharapkan mampu membuat tim berjuluk Singo Edan kembali disegani.
Kendati demikian, deretan pemain asli Malang di Arema FC bukan berarti tak tersentuh.
Hal tersebut ditegaskan oleh pelatih Joko Susilo. Ia menyebut tidak ada pemain yang mendapatkan perlakuan khusus di Arema FC.
Semua pemain akan dinilai dari kontribusi dan dedikasi untuk tim. Ia menerangkan tidak ada pemain Arema FC yang aman saat ini.
"Mereka tidak aman semuanya. Kami sudah sampaikan mereka belum aman semuanya," tutur pelatih berlisensi AFC Pro itu.
"Meskipun status dia sudah dikontrak atau belum, mereka tidak aman semuanya dan sudah berlaku itu," ujarnya lagi.
Baca juga: Arema FC Rekrut Gustavo Almeida, Singo Edan Coba Atasi Ketumpulan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.