Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piala Dunia U20 Batal, Pembuat Gaduh Harus Dapat Sanksi Sosial sampai Pidana

Kompas.com - 30/03/2023, 12:40 WIB
Suci Rahayu,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengamat sepak bola Akmal Marhali menuntut sanksi tegas terhadap pihak ataupun tokoh-tokoh kegaduhan penyebab Piala Dunia U20 2023 dibatalkan.

Ia ingin ada sanksi sosial dan bahkan sampai kemungkinan sanksi pidana yang diberikan.

Keputusan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 tidak lepas dari gelombang penolakan terhadap timnas Israel.

Awalnya gelombang penolakan muncul dari kalangan ormas namun melebar dari pejabat hingga partai politik.

Baca juga: Tuan Rumah Baru Piala Dunia U20 Jadi Agenda Utama Kongres Conmebol

Beberapa di antaranya yang menolak adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, Partai PDI-P, PKS, PAN, Majelis Ulama Indonesia, Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) Indonesia, Organisasi Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama, serta Persaudaraan Alumni 212.

Pada komentar sebelumnya, Akmal Marhali menyebut aksi penolakan tersebut rawan kepentingan karena sudah mulai memasuki musim Pemilu 2024.

Sebab, sejatinya Timnas Israel sudah memastikan lolos sejak tahun lalu, tetapi gelombang penolakan justru baru muncul sekarang. Terlebih lagi, selama ini beberapa agenda olahraga di Indonesia juga melibatkan atlet Israel dan berjalan aman tanpa penolakan.

Untuk itu, Akmal ingin adanya sanksi sosial.

"Mereka orang-orang politik yang bermain di sepak bola dan menghilangkan mimpi masyarakat jangan dipilih di pemilu," tegasnya kepada Kompas.com.

Akmal Marhali juga bicara mengenai kemungkinan memberikan sanksi pidana. Sebab, pembatalan Piala Dunia U20 sangat merugikan bangsa Indonesia.

Citra Indonesia di negara lain menjadi buruk. Sepak bola Indonesia juga kemungkinan akan dikucilkan dari dunia Internasional. Sanksi FIFA juga siap menanti Indonesia.

Belum lagi dana pembangunan yang dikeluarkan untuk renovasi stadion dan persiapan lain sebagai tuan rumah. Jumlah dana yang digelontorkan tidaklah sedikit dan kini sia-sia begitu saja 50 hari sebelum hari H.

Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali mengatakan pemerintah harus mengatakan dalam konteks Piala Dunia Israel berhak mendapatkan keadilan.DOK AKMAL MARHALI via ABC INDONESIA Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali mengatakan pemerintah harus mengatakan dalam konteks Piala Dunia Israel berhak mendapatkan keadilan.

"Mereka juga harusnya dihukum pidana karena sudah membuat kerugian besar buat negara ini baik materiil maupun imateriil," ujar Koordinator Save Our Soccer tersebut.

"Karena persiapan yang sejak 2019 sampai sekarang, kemudian dibatalkan karena semata egoisme sentris kepentingan politik," pungkasnya.

Kepastian pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah sudah diumumkan FIFA melalui situs web resminya. FIFA mengatakan, pencoretan ini tidak mengubah jadwal Piala Dunia U20 yang sudah ditetapkan, yakni 20 Mei 2023.

Adapun tuan rumah pengganti Indonesia akan diumumkan selanjutnya .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Napoli Vs AS Roma 2-2: Drama Dua Penalti, Abraham Selamatkan I Giallorossi

Hasil Napoli Vs AS Roma 2-2: Drama Dua Penalti, Abraham Selamatkan I Giallorossi

Liga Italia
Hasil Nott Forest Vs Man City: Assist De Bruyne ke Haaland Berbuah Rekor, City Berjaya

Hasil Nott Forest Vs Man City: Assist De Bruyne ke Haaland Berbuah Rekor, City Berjaya

Liga Inggris
Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Liga Indonesia
3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia
Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Timnas Indonesia
Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Liga Inggris
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Motogp
Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com