Ibrahimovic Pecahkan Rekor Kualifikasi Piala Eropa dalam Usia 41 Tahun

KOMPAS.com - Zlatan Ibrahimovic memecahkan rekor kualifikasi Piala Eropa dalam usia 41 tahun.

Partai Grup F Kualifikasi Euro alias Piala Eropa 2024 antara Swedia vs Belgia di Friends Arena, Stockholm, Sabtu (25/3/2023) dini hari WIB dihiasi oleh pemecahan rekor Zlatan Ibrahimovic.

Zlatan Ibrahimovic, 41 tahun, kini tercatat sebagai pemain tertua yang pernah mentas dalam ajang kualifikasi Piala Eropa. 

Penyerang AC Milan itu masuk lapangan pada menit ke-73. Begitu kaki Zlatan menapak ke arena laga, ia segera mendapatkan penghormatan berdiri dari publik Friends Arena.

Dalam usia 41 tahun, lima bulan, plus 21 hari, Ibrahimovic memecahkan rekor milik kiper legendaris Italia, Dino Zoff, yang sempat lama bertahan sejak 1983.

Baca juga: Hasil Kualifikasi Euro 2024: Perancis dan Belgia Pesta, Lukaku Hattrick

Artinya, dalam rentang sepekan, Ibrahimovic berhasil memecahkan dua rekor.

Pekan lalu, saat AC Milan kalah 1-3 di kandang Udinese, Minggu (19/3/2023), pria asli Rosengard, Malmo, tersebut juga membuat catatan bersejarah.

Ia menjadi pencetak gol tertua di sepanjang sejarah Milan dalam usia 41 tahun plus 166 hari, memecahkan rekor Alessandro Costacurta (41 tahun, 25 hari).

41-YEAR-OLD ZLATAN IBRAHIMOVIC TAKES THE PITCH FOR SWEDEN!

Oldest player to EVER play in a Euro qualifier.

Timeless. pic.twitter.com/gcZGqGKKAp

— ESPN FC (@ESPNFC) March 24, 2023

Akan tetapi, lagi-lagi pemecahan rekor Ibrahimovic tak diiringi dengan raihan kemenangan. 

Persis seperti saat membuat pencapaian bersejarah bersama Milan, Ibrahimovic harus rela melihat Swedia dipermak Belgia. 

Baca juga: Hasil Perancis Vs Belanda 4-0: Gol Kilat Si Rambut Jambon, Mbappe Lewati Benzema

Belgia membawa pulang kemenangan telak 3-0 dari markas Swedia berkat torehan hattrick striker Inter Milan, Romelu Lukaku, figur yang pernah terlibat pertengkaran sengit dengan Ibrahimovic di level klub.

Lukaku menjebol gawang Swedia pada menit ke-35, 49, dan 83. 

"Ini adalah sebuah malam di mana Anda sebagai pelatih merasa hancur. Malam yang berat, namun ini adalah laga pertama dari delapan pertandingan kualifikasi. Kami tak perlu terlalu mendramatisasi ini, atau menyepelekan," kata pelatih Swedia, Janne Andersson, usai laga melawan Belgia.