Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemain Naturalisasi Tidak Perlu Ditakuti

Kompas.com - 08/03/2023, 14:30 WIB
Suci Rahayu,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wacana pembatasan 2 pemain naturalisasi di klub untuk kompetisi musim depan terus menjadi pembahasan panas. 

Reaksi keras dari pemain naturalisasi karena dianggap aturan itu sebagai bentuk diskriminasi. Mereka merasa mendapatkan perlakukan yang berbeda dari pemain lokal.

Padahal sama-sama diakui sebagai warga negara Indonesia yang sah.

Sementara pengamat sepak bola menganggap pembatasan ini juga sebagai pelanggaran hak baik dalam ranah football family maupun Hak Asasi Manusia secara undang-undang.

Menanggapi kegaduhan yang terjadi, pelatih Arema FC Putu Gede memberikan pendapatnya. Menurutnya pembatasan pemain naturalisasi ini kurang dibutuhkan.

"Saya tidak khawatir (dengan penerapan pembatasan pemain naturalisasi) karena kualitas hampir sama," ujar pelatih kelahiran Denpasar itu.

"PSM tidak ada (pemain naturalisasi) ya kuat. Persija juga enggak ada (pemain naturalisasi) juga kuat. Gak perlu dikhawatirkan," jelas dia.

"Saya paham supaya kekuatan merata. Tapi kalo naturalisasi bayar mahal dan tidak tidak ada kontribusi ya sama aja," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Pelatih Persib Luis Milla Bicara soal Pembatasan Pemain Naturalisasi

Putu Gede menyarankan supaya wacana pembatasan ini perlu dikaji kembali.

Dia justru merasa dengan membebaskan klub merumuskan komposisi terbaiknya sehingga menuntut pemain lokal untuk bersaing.

Bahkan hal tersebut justru menciptakan ekosistem yang positif untuk perkembangan pemain, kompetisi dan Timnas Indonesia.

"Mereka (pemain naturalisasi) tidak perlu ditakuti. Dengan 5 asing, kualitas lokal meningkat kan juga bagus," terangnya.

Tim pelatih Arema FC diwakili Putu Gede saat preskon usai pertandingan pekan ke-23 Liga 1 2022-2023 melawan RANS Nusantara FC yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Pakansari Cibinong Bogor, Rabu (8/2/2023) malam.Dokumentasi Arema FC Tim pelatih Arema FC diwakili Putu Gede saat preskon usai pertandingan pekan ke-23 Liga 1 2022-2023 melawan RANS Nusantara FC yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Pakansari Cibinong Bogor, Rabu (8/2/2023) malam.

Kendati demikian Putu Gede menjunjung tinggi sepak bola yang sehat dan bermartabat.

Jika memang ada wacana-wacana membuat salah satu pihak merasa terdiskriminasi maka perlu dipikirkan ulang.

"Kalau saya jangan ada diskriminasi. Karena mereka juga sudah jadi wni, saya pikir sama saja. Perlu dipertimbangkan," pungkas mantan pelatih PSMS Medan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com