Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Maroko Pantau dan Rekrut Pemain Kelahiran Luar Negeri untuk Gabung Timnas

Kompas.com - 13/12/2022, 08:40 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber ABC News

KOMPAS.com - Tim-tim nasional di benua Afrika mulai memanfaatkan bakat diaspora mereka, tetapi tidak ada yang sesukses Maroko.

Sebanyak 14 dari 26 anggota skuad Maroko di Piala Dunia 2022 adalah kelahiran luar negeri, seperti Spanyol, Perancis, Belanda, Italia, dan Belgia.

Maroko mendirikan sistem pemandu bakat di negara-negara lokasi diaspora besar mereka tinggal di Eropa tengah dan selatan.

"Artinya, saat pemain itu bermain sepak bola senior, mereka tahu," kata Salim Masoud Said, pakar sepak bola Afrika, kepada ABC News.

Baca juga: Kebaikan Suporter Maroko dan Malam Bahagia untuk Adham

Keberhasilan Maroko sangat kontras dengan Ghana yang berusaha meyakinkan Cody Gakpo, Eddie Nketiah, dan Callum Hudson-Odoi untuk memilih bermain bersama The Black Stars beberapa bulan sebelum Piala Dunia 2022.

Menurut Said, jika otoritas sepak bola mengetahui seorang pemain diaspora Maroko memenuhi syarat, mereka akan mengundangnya ke kamp pelatihan.

"Saya rasa (Achraf) Hakimi diundang ke salah satu kamp ini sekitar satu dekade yang lalu," ujarnya.

Lebih dari 20 pemain berkebangsaan ganda biasanya diundang bersama pemain muda terbaik yang berbasis di Maroko.

Di situlah hubungan dengan asosiasi sepak bola nasional dimulai, para pemain ditanya tentang minat mereka bermain untuk Maroko.

Akademi Mohammed VI di Maroko untuk melatih para pemain muda. Beberapa pemain produknya antara lain Youssef En-Nesyri, Nayef Aguerd, and Azzedine Ounahi.AGA KHAN DEVELOPMENT NETWORK (AKDN) Akademi Mohammed VI di Maroko untuk melatih para pemain muda. Beberapa pemain produknya antara lain Youssef En-Nesyri, Nayef Aguerd, and Azzedine Ounahi.
Maroko juga mengalokasikan dana untuk infrastruktur yang menyaingi beberapa fasilitas sepak bola terbaik di dunia.

"Raja Maroko (Mohammed VI) mengucurkan 10 juta euro (Rp 165,14 miliar) untuk sepak bola setiap tahun dan mendirikan akademi yang lebih bagus dari Clairefontaine Perancis," terang presiden federasi sepak bola Pantai Gading Idriss Diallo kepada surat kabar Perancis L'Equipe setelah kemenangan Maroko atas Portugal di perempat final Piala Dunia 2022.

"Selain Afrika Selatan, tidak ada negara yang memiliki investasi sebanyak Maroko. Apa yang terjadi bukanlah suatu kebetulan," tambahnya.

Baca juga: Arti Dima Maghrib yang Jadi Slogan Maroko

Buah dari kerja keras itu mulai terlihat dengan pemain-pemain seperti Youssef En-Nesyri, Nayef Aguerd, dan Azzedine Ounahi yang semua produk akademi Mohammed VI.

Penyerang timnas Maroko menyundul bola untuk membawa timnyas unggul 1-0 pada laga perempat final Piala Dunia 2022 kontra Portugal di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022) malam WIB.AFP/ODD ANDERSEN Penyerang timnas Maroko menyundul bola untuk membawa timnyas unggul 1-0 pada laga perempat final Piala Dunia 2022 kontra Portugal di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022) malam WIB.
Saat Said mengunjungi fasilitas teknis nasional Maroko di Rabat, ia menggambarkannya tidak hanya sebagai pusat olahraga nasional terbaik di Afrika, tetapi juga salah satu yang terbaik di dunia.

"Jika Anda berkunjung sebagai pemain yang berpikir dapat mewakili Maroko, Anda akan sangat terkesan dan terbawa olehnya," ucapnya.

"Saya pikir banyak federasi (sepak bola) di Afrika, terutama yang elite, tidak memiliki infrastruktur seperti ini."

Maroko telah menjadi tolok ukur dalam sepak bola Afrika, dan itu bisa dilihat dari kesuksesan mereka sepanjang 2022.

Selain Piala Dunia 2022 di Qatar, Maroko turut lolos ke Piala Dunia Wanita 2023 di Selandia Baru, dan di level klub Wydad AC juara Liga Champions Afrika.

Baca juga: Warga Indonesia di Ibu Kota Maroko, Terjun ke Euforia Negeri Singa Atlas

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com