KOMPAS.com - Euforia kelolosan timnas Maroko ke semifinal Piala Dunia menyatukan para penduduk negara Afrika Utara yang gila sepak bola tersebut.
Maroko akan menantang juara bertahan timnas Perancis di semifinal Piala Dunia 2022 pada Kamis (15/12/2022) pukul 02.00 WIB.
Hakim Ziyech dkk akan menjadi negara Afrika pertama yang bermain di semifinal Piala Dunia sepanjang sejarah turnamen sepak bola terakbar tersebut
Euforia para suporter Singa Atlas pun meledak, tak hanya di Qatar tetapi juga di tanah kelahiran mereka.
Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo Wiratmoko Jati, seorang warga Indonesia yang sudah 25 tahun tinggal di negara Afrika Utara tersebut.
"Warga di Maroko itu memang gila sepak bola," tutur Prabowo lewat sambungan telepon dari Rabat, ibu kota Maroko, kepada Kompas.com pada Senin (12/12/2022) malam WIB.
"Di sini kafe-kafe selalu ramai kalau ada pertandingan besar seperti Liga Champions atau El Clasico Real Madrid-Barcelona. Di sini negara penggila sepak bola."
Prabowo sendiri merasakan besar euforia warga lokal terhadap para pemain timnas mereka di Piala Dunia ini.
"Saya menonton laga-laga Maroko di kafe dan hampir semua tempat pasti penuh sekitar satu jam sebelum tanding," ujar pria yang bekerja di Bagian Penerangan dan Sosial Budaya serta Bidang Konsuler KBRI Rabat ini.
Baca juga: Arti Dima Maghrib yang Jadi Slogan Maroko
Prabowo pun menambahkan bahwa setiap nobar, selalu ada momen di mana warga lokal melakukan Sholawatan dan diakhiri dengan Zgharit (teriakan khas mereka) setiap kali timnas Maroko dapat kesempatan depan gawang, sepak pojok, atau freekick.
"Bahkan, istri saya di apartemen mendengar teriakan khas itu dari jendela. Seluruh apartemen menonton laga!" ujarnya menjelaskan.
Seperti banyak warga Maroko lokal, Prabowo tak menduga timnas Singa Atlas bisa mencapai tahap ini di Piala Dunia 2022.
"Tak pernah terpikirkan, apalagi timnas Maroko dulu sempat bagus tetapi sempat menurun," ujar pria asli Magelang, Jawa Tengah, ini lagi.
"Masuk Piala Dunia saja sudah bagus, apalagi kami di Piala Afrika pun performanya buruk. Lolos ke Piala Dunia saja sudah bagus."
Baca juga: Sofyan Amrabat, Batu Karang Maroko yang Wajib Diwaspadai Perancis
"Kami juga sempat ditangani pelatih timnas Arab Saudi, Herve Renard, tetapi tidak berhasil. Barulah di era Walid Regragui yang merupakan pelatih dengan nama besar di liga lokal kami, ketertarikan para suporter mulai kembali."