Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Yassine Bounou Kiper Maroko dan Jatuh Bangun Kariernya

Kompas.com - 12/12/2022, 15:20 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Rute panjang menuju puncak

Kesuksesan Bounou adalah contoh dari kegigihan yang membuahkan hasil.

Lahir di Montreal, Bounou dan keluarganya kembali ke Maroko saat dia berusia tujuh tahun. Dia bergabung dengan akademi Wydad Casablanca dan masuk ke tim utama pada usia 19 tahun, lalu tampil di final Liga Champions CAF 2011.

Dia menandatangani kontrak dengan Atletico Madrid pada tahun berikutnya, menghabiskan dua musim dengan tim cadangan, lalu dipinjamkan ke Real Zaragoza di divisi dua Liga Spanyol.

Dengan peluang terbatas di Atletico, ia hengkang secara permanen ke Girona pada 2016 dan membantu klub promosi ke La Liga.

Pelatih Maroko kala itu, Herve Renard, memilih Munir El Kajoui sebagai penjaga gawang utamanya di Piala Dunia 2018.

Singa Atlas di Rusia hanya sanggup mengaum sampai penyisihan grup. Setelah itu, Bounou mengambil alih jersey nomor satu Maroko.

Setelah Girona degradasi, Bounou bergabung dengan Sevilla dengan status pinjaman untuk musim 2019/2020, dan menjadi bintang saat Los Nervionenses juara Liga Europa untuk kali keenam sekaligus memperpanjang rekor mereka.

Baca juga: Head to Head Perancis Vs Maroko Jelang Semifinal Piala Dunia 2022

Kiper Maroko Yassine Bounou mencium bola saat adu penalti selama pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar antara Maroko vs Spanyol di Education City Stadium di Al-Rayyan, barat Doha pada Selasa 6 Desember 2022.AFP/KARIM JAAFAR Kiper Maroko Yassine Bounou mencium bola saat adu penalti selama pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar antara Maroko vs Spanyol di Education City Stadium di Al-Rayyan, barat Doha pada Selasa 6 Desember 2022.
Bounou lalu didapuk sebagai kiper utama Sevilla menggantikan penjaga gawang timnas Ceko Tomas Vaclik.

Ia menandatangani kontrak jangka panjang dengan Sevilla, dan dianugerahi penghargaan Zamora musim lalu sebagai kiper dengan rasio kebobolan gol terendah per pertandingan di La Liga.

"Bila Anda memiliki salah satu kiper terbaik di dunia, itu membuat Anda percaya diri, dan Yassine memberi kami itu," ujar Regragui setelah timnya menyingkirkan Portugal.

"Dia bukan seseorang yang menjadi orang lain. Jadi dia banyak membantu kami. Dan ketika Yassine melakukan penyelamatan seperti itu (melawan Ronaldo) dan terlibat dalam pertandingan, kami hampir tak terbendung."

Setelah menjadi tim Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia, Maroko tidak berpuas diri menjelang laga kontra juara bertahan Perancis.

"Ketika Anda menjadi bagian dari cerita, Anda tidak bisa langsung memahami apa yang terjadi. Semuanya baik-baik saja, kami akan tetap fokus. Kami senang dengan apa yang telah kami lakukan sejauh ini. Namun, seiring berjalannya waktu, kami akan menyadari,"ucap Yassine Bounou.

Baca juga: Kisah Walid Regragui Pelatih Maroko, Didukung Sang Ibu yang Baru Sekali Keluar Kota dalam 50 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com