Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO - Malang Akan Terus Aksi Damai "Menghitam" Tiap Pekan sampai Sila Ke-5 Ditegakkan

Kompas.com - 05/12/2022, 08:00 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suporter Arema, Aremania, dan masyarakat mengancam akan menghitamkan Kota Malang setiap pekan sampai sila ke-5 Pancasila ditegakan untuk para korban Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Mereka menuntut keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Suporter Arema, Aremania dan masyarakat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Suporter Arema, Aremania dan masyarakat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.

Seperti aksi damai yang dilakukan di pertigaan Jalan Ciliwung, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Minggu (4/12/2022) siang.

Baca juga: Arema FC Mulai Bangun Kekompakan Tim

Mengenakan pakaian serba hitam, puluhan Aremania dan masyarakat melakukan orasi, bernyanyi, berdoa dan longmarch sambil membawa spanduk, poster hingga keranda berwarna hitam.

Suporter Arema, Aremania dan masyarakat menggunakan baju hitam dan pita bendera merah putih saat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Suporter Arema, Aremania dan masyarakat menggunakan baju hitam dan pita bendera merah putih saat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.

Aksi damai ini masih satu rangkaian dengan aksi serupa dalam dua pekan terakhir. Mereka menghitamkan Malang Raya dengan menduduki titik-titik sibuk secara serempak.

Kemacetan panjang terjadi. Ini sebagai bentuk kritik keras mereka terhadap proses pengusutan Tragedi Kanjuruhan yang jalan di tempat.

Orasi dari salah satu peserta aksi damai yang dilakukan suporter Arema, Aremania dan masyarakat terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Orasi dari salah satu peserta aksi damai yang dilakukan suporter Arema, Aremania dan masyarakat terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.

"Saya ingatkan, gak ada aksi rusuh. Kita di sini menuntut keadilan. Saya juga mohon maaf kepada semua pengendara atas kemacetan ini, mohon maaf mengganggu perjalanannya," ujar perwakilan Aremania Ciliwung Ahmad Shodiq, Minggu (4/12/2022).

Baca juga: Pemain Arema FC Rayakan Ulang Tahun Bocah Korban Tragedi Kanjuruhan

Salah satu peserta aksi damai yang dilakukan suporter Arema, Aremania dan masyarakat terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Salah satu peserta aksi damai yang dilakukan suporter Arema, Aremania dan masyarakat terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.

Ada tiga tuntutan yang mereka suarakan. Menangkap para penembak gas air mata dan rantai komandonya, menjerat para tersangka dengan pasal pembunuhan (338 dan 340 KUHP), serta pertanggungjawaban ganti rugi kepada semua korban.

Suporter Arema, Aremania dan masyarakat melakukan aksi damai dengan membawa keranda dan melafalkan doa terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Suporter Arema, Aremania dan masyarakat melakukan aksi damai dengan membawa keranda dan melafalkan doa terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.

Tiga tuntutan tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan Aremania dan masyarakat terhadap kinerja yang dilakukan Polda Jatim.

Mereka menegaskan bahwa 135 korban jiwa bukan sekadar angka, namun korban yang direnggut hak-hak hidupnya.

Bass drum salah satu peralatan yang dibawa suporter Arema, Aremania dan masyarakat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Bass drum salah satu peralatan yang dibawa suporter Arema, Aremania dan masyarakat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.

"10 jenderal seperti Sambo (Mantan Kadiv Propam Polri) saja tak sebanding dengan satu nyawa saudara kita yang melayang. Maka kita harus kawal, usut tuntas tragedi Kanjuruhan," ungkapnya.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Tim Pemulihan Arema FC Dirancang, Diisi Profesional

Suporter Arema, Aremania dan masyarakat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Suporter Arema, Aremania dan masyarakat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (04/12/2022) siang.

Aremania dan masyarakat pun berikrar, sebelum keadilan korban Tragedi Kanjuruhan ditegakkan sesuai dengan sila ke-5 dan tiga tuntutan belum terpenuhi, maka mereka akan terus menghitamkan Malang Raya setiap minggunya.

"Satu misi kami, intinya setiap hari Minggu akan mengadakan aksi turun jalan untuk menuntut keadilan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com